Ferdinandus menjelaskan hoax akan jadi target buruan utama mesin Ais menjelang pemilu. Di samping itu tak melepaskan isu-isu lain yang beredar di masyarakat.
Berdasarkan temuan Kominfo sebelumnya tren hoax, khususnya yang berkaitan dengan politik terus mengalami peningkatan, terutama menjelang hari pencoblosan saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari yang sudah-sudah, Kominfo melaporkan deretan hoax ke publik dalam waktu harian hingga mingguan. Maka khusus untuk pemilu ini, kementerian yang dinahkodai oleh Rudiantara itu akan melaporkan hoax tersebut dalam hitungan jam. Penerapan laporan tersebut hanya berlaku saat hari pencoblosan, yaitu pada 17 April.
"Nanti skema di hari pemilu, kami tidak menunggu satu hari tapi dalam beberapa jam," janjinya.
Selain itu, mengerahkan sumber daya manusia yang mengoperasikan mesin Ais juga akan dilakukan Kominfo dalam menyukseskan pesta demokrasi, khususnya yang berkaitan dengan konten negatif di internet.
"Dulu ada tim yang menangani hoax itu jumlah 20 orang, maka untuk pemilu ditambah jadi 40 orang," sebutnya.
Sebelumnya, Kominfo juga mengungkapkan bahwa ada perubahan pola kerja orang yang mengoperasikan mesin sensor internet tersebut.
"Biasanya SDM kita lima hari kerja dua hari libur, maka untuk pemilu ini kita tingkatkan menjadi enam hari kerja satu hari libur. Jadi, masuknya lebih sering," pungkas dia.
Simak Juga 'Top Ten Hoax Paling Populer di Medsos Jelang Pilpres 2019':
(agt/krs)