Program USO Dianggap Percuma
Hide Ads

Kritik Terhadap \'Kampanye\' Postel

Program USO Dianggap Percuma

- detikInet
Jumat, 08 Apr 2005 14:39 WIB
Jakarta - Beberapa hal yang 'dikampanyekan' Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Postel) sebagai keberhasilan, mendapatkan kritik. Program Universal Service Obligation (USO) bahkan dianggap percuma.Wacana pergantian Direktur Jenderal (Dirjen) Postel telah bergulir. Isu nama-nama calon pengganti mulai muncul. Di sisi lain, Postel membeberkan beberapa prestasi yang telah dicapai di bawah kepemimpinan Dirjen Postel Djamhari Sirat selama tahun 2004.Heru Sutadi, seorang pemerhati masalah-masalah teknologi informasi dan telekomunikasi di Indonesia, melihat perlunya 'kampanye' tersebut dikritisi. "Di satu sisi mereka klaim meneruskan pembangunan USO, tapi di sisi lain sekitar 90 persen sambungan tidak terpakai," paparnya kepada detikcom, Jumat (08/04/2005).Lewat siaran pers yang diterima detikcom beberapa hari lalu, Postel memaparkan telah memasang 2620 satuan sambungan telepon dalam rangka USO. Program USO adalah program kompensasi pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah terpencil. Menurut Heru, banyaknya program USO yang menjadi percuma disebabkan biaya operasional jalur telekomunikasi tersebut tidak terjangkau masyarakat. Menurutnya ada cukup banyak titik koneksi USO yang diwujudkan dengan memanfaatkan sambungan satelit.Selain itu Heru juga mengkritisi klaim penataan ulang alokasi frekuensi telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G). Menurutnya klaim tersebut aneh karena saat ini Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan Djalil, sedang memerintahkan audit terhadap pemberian lisensi 3G tersebut. (wsh/)

Berita Terkait