Dikutip detikINET dari Usa Today, Jumat (2/2/2018), Durov mengatakan telah mendapat peringatan dari Apple bahwa aplikasnya melanggar aturan Apple.
"Kami telah diberitahu Apple bahwa konten yang tidak pantas ada di Telegram sehingga dihapus dari App Store," sebut pria kelahiran Rusia ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Durov menyatakan jika masalah tersebut sudah teratasi, Telegram akan kembali mejeng di App Store. Walau belum diketahui kapan waktu persisnya.
Aplikasi Telegram masih dapat di-download di komputer untuk versi Mac. Dan juga masih tersedia di toko aplikasi Android, Play Store.
Apple membenarkan telah menghapus Telegram tanpa memberitahu alasannya. Dalam panduannya, sebuah aplikasi di App Store tidak boleh mengandung informasi yang menyerang, tidak sensitif dan dibuat dengan niat merusak.
Telegram memang beberapa kali menimbulkan kontroversi. Di Indonesia, aplikasi ini tahun lalu sempat diblokir karena dianggap sebagai sarana komunikasi teroris. Durov sampai datang ke Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dengan fitur enskripsi end-to-end, percakapan di Telegram disebut-sebut sangat aman dan tidak dapat dibuka oleh siapapun kecuali pengirim dan penerima. Fitur semacam itu sebenarnya saat ini juga sudah dibenamkan Facebook di WhatsApp.
Saksikan video 20detik tentang Apple di sini:
(fyk/rou)











































