Qualcomm disebut mematok tarif lisensi penggunaan teknologinya terlalu tinggi, setidaknya lima kali lipat lebih mahal. Sementara mereka menawarkan harga yang lebih murah untuk pembelian chipnya oleh para produsen ponsel.
Intel pun meminta International Trade Commission (ITC) untuk menyelidiki Qualcomm atas tarif penggunaan lisensi yang terlalu tinggi itu. Dalam pernyataannya, Intel menyebut dirinya sebagai korban dari praktik monopoli chip mobile.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ironisnya, Intel sendiri sebelumnya pernah berada pada posisi pelaku praktik monopoli. Intel pernah terkena denda sebesar USD 1,4 miliar pada 2014 lalu karena praktik monopoli chip PC atas AMD, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Senin (24/7/2017). (asj/fyk)