Saksikan video 20detik di sini:
Perselisihan keduanya dimulai ketika Apple melontarkan gugatan berlapis kepada Qualcomm yang isinya menyebut kalau raksasa chip itu meminta royalti yang terlalu besar atas lisensi teknologi yang digunakan Apple.
Qualcomm membalas gugatan Apple dengan mendaftarkan tuntutan atas penggunaan teknologi yang dimilikinya di perangkat Apple. Akibat keputusan Apple tersebut, Qualcomm disebut mengalami penurunan keuntungan di kuartal II 2017 ini, seperti dilansir Phone Arena, Jumat (5/5/2017).
Menanggapi tindakan Apple, Qualcomm telah mengirimkan permintaan ke International Trade Commision di AS. Raksasa chip mobile ini meminta lembaga tersebut untuk melarang semua penjualan iPhone di wilayah AS
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Apple ketika itu diselamatkan oleh Presiden Obama yang menggunakan hak prerogatifnya untuk membatalkan permintaan ITC tersebut.
Kini giliran Qualcomm yang meminta ke ITC melakukan hal yang sama. Bila dikabulkan, tentu ironis ketika ponsel kebanggaan AS jutru dilarang penjualannya di kampung halaman.
Meski begitu iPhone sendiri memang tidak dibuat di wilayah AS, melainkan di China. Sehingga iPhone yang dijual di AS sejatinya adalah barang impor. Dan prosesnya masih panjang bagi ITC untuk memutuskan mengabulkan permintaan Qualcomm atau tidak. Lagipula, belum tentu Apple bersalah. (yud/fyk)