Belakangan saya tertarik mencoba-coba foto yang warnanya hitam putih. Tapi rasanya kok nggak semua foto bagus dijadikan monokrom. Apakah karena objek atau momennya yang kurang tepat, atau memang ada trik khusus kalau kita mau motret foto hitam putih?
- Ratri -
Jawaban:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, Anda benar, tidak semua jenis kondisi cocok dijadikan foto hitam putih. Berdasarkan pengalaman saya selama ini, foto hitam putih cocok jika kondisi cahaya cukup kontras antara bagian terang dan gelap. Kita dapat memilih hitam putih jika tujuan fotonya lebih untuk menonjolkan tekstur atau bentuk dari subjek foto.
Soal subjek foto, sebenarnya tidak terbatas ke satu jenis fotografi saja. Artinya, foto hitam putih bisa kita aplikasikan ke jenis fotografi pemandangan, portrait, arsitektur, street photography dan sebagainya.
Tapi foto hitam putih belakangan sangat populer untuk street photography, karena saat foto candid di lapangan, banyak yang tidak bisa dikendalikan oleh fotografernya dari segi warna. Maka itu, jika warnanya dihilangkan, maka fotonya menjadi lebih kuat.
Kesimpulannya, foto hitam putih memang tidak selalu cocok untuk segala subjek dan kondisi cahaya, tapi di saat yang tepat, foto dengan hitam putih memberikan kesan yang jauh lebih kuat daripada foto berwarna.
Jadi yang penting adalah, harus tekun mengamati kondisi cahaya dan subjek foto. Seiring dengan pengalaman yang bertambah, foto hitam putih Anda juga akan semakin bagus.
Berikut ini adalah contoh foto hitam putih.
![]() |
Dengan foto black and white, kita akan lebih memperhatikan bentuk dari roda sepeda dan kaki-kaki dibanding dengan warna sepedanya.
![]() |
Foto arsitektur dan siluet pejalan kaki menjadi lebih menarik tanpa warna sehingga pemirsa lebih memperhatikan bentuk, garis dan gradasi terang gelap.
![]() |
Foto dengan subjek yang biasa dijumpai sehari-hari ini bisa menarik dalam tampilan hitam putih karena ada kontras diantara celana dan sepatu mereka.
(rns/rns)