Jawaban:
Kamera DSLR pada umumnya, memiliki modul autofokus yang terpisah dengan sensor kamera. Modul AF deteksi fasa yang terpisah ini membutuhkan cahaya untuk menentukan fokus. Saat live view, cermin di dalam kamera naik, sehingga tidak ada cahaya lagi ke modul AF, sehingga kamera hanya dapat mengandalkan sistem autofokus yang lebih lambat, yaitu mengandalkan prosesor kamera dan sistem deteksi kontras.
Sistem ini biasanya memang jauh lebih lambat karena untuk deteksi kontras, lensa tidak langsung bergerak ke objek yang difokuskan, tapi akan maju mundur terlebih dahulu. Jadi rasa lambat yang dirasakan memang normal, tidak ada masalah dengan kameranya.
Di kamera DSLR yang lebih canggih seperti Canon 70D, ada teknologi yang dinamakan Dual Pixel CMOS AF, yang pada intinya menyematkan AF deteksi fasa di dalam sensor, sehingga kecepatan autofokus saat live view menjadi lebih cepat, hampir sama cepat dengan memotret dengan jendela bidik.
Di kamera mirrorless, banyak yang sudah menggunakan teknologi deteksi AF di sensor, yang dinamakan hybrid AF karena memadukan deteksi kontras dan fasa. Kamera mirrorless tidak bercermin, sehingga kita memotret dalam keadaan live view terus menerus. Mengunakan kamera mirrorless seperti Sony A6000, Samsung NX500 atau Fuji XT-10, akuisisi autofokus jauh lebih cepat dibandingkan dengan kamera DSLR saat live view.
![]() Contoh sistem deteksi kontras dan fasa yang dikombinasikan menjadi satu sistem AF di kamera mirrorless Sony A7R II. |
![]() |