Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri game masih terus berlanjut. Kali ini kabar menyedihkannya kembali datang dari Unity.
Perusahaan game engine tersebut dilaporkan bakal memulangkan 1.800 pekerjanya. Jumlah itu sekitar 25 persen dari total karyawannya, dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (10/1/2023).
Ini adalah PHK terbesar dalam sejarah yang pernah dialami Unity. Mereka berharap, proses pemberhentian dapat rampung pada akhir Maret 2024.
"Kami mengurangi jumlah hal yang kami lakukan untuk fokus pada bisnis inti kami dan mendorong kesuksesan dan profitabilitas jangka panjang," tulis CEO sementara, Jim Whitehurst, dalam memo internal yang dikirimkan ke seluruh karyawan pada 8 Januari lalu.
Tapi di sini Whitehurst tidak memberikan rincian spesifik, mengenai perubahan struktural yang akan terjadi di Unity. Cuma juru bicara perusahaan mengonfirmasi, memang bakal ada pembaruan ke depannya.
Ya, Whitehurst merupakan CEO Unity yang baru, setelah yang sebelumnya John Ricetello memutuskan mengundurkan diri. Hal itu dilakukannya usai permasalahan kebijakan baru yang diprotes banyak developer game di seluruh dunia.
Pangkal permasalahannya ada pada skema pembayaran baru yang menganut sistem pay per download. Dalam skema ini, Unity akan menagih pembayaran biaya penggunaan engine game berdasarkan jumlah instalasi gamenya, dan katanya konsep ini diterapkan pada 1 Januari 2024 lalu.
Sebagai tambahan informasi, bahwa ini merupakan PHK putaran keempat yang dilakukan perusahaan. Lebih dari 1.100 orang diberhentikan pada tahun 2023, didahului oleh setidaknya 200 PHK pada bulan Juni 2022.
PHK terbaru ini melanjutkan tren buruk di industri video game, yang menyebabkan sekitar enam ribu pekerjaan hilang pada tahun 2023. Tampaknya keadaan tidak akan menjadi lebih baik pada tahun 2024.
Simak Video "Video: Microsoft Berencana Pangkas Ribuan Karyawan Lagi"
(hps/afr)