Perjuangan Saykots Jadi Pro Player MLBB yang Sempat Ditentang Orang Tua
Hide Ads

Perjuangan Saykots Jadi Pro Player MLBB yang Sempat Ditentang Orang Tua

Panji Saputro - detikInet
Kamis, 01 Jun 2023 19:18 WIB
Ini kisah perjuangan Rizki Awandi Iskandar alias Saykots, dalam meniti karir di dunia esports sebagai seorang pro player Mobile Legends. Hasilnya pun memuaskan. DIrinya kini bergabung sebagai pemain inti di Evos Legends.
Rizki Awandi Iskandar alias Saykots. Foto: (Panji Saputro/detikINET)
Jakarta -

Bukan Pilot, CEO, atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menjadi pilihan karirnya. Melainkan hatinya lebih condong berprofesi sebagai seorang pemain esports profesional.

Ini adalah kisah Rizki Awandi Iskandar alias Saykots, seorang pemuda asal Bontang, Kalimantan Timur. Punya mimpi jadi pro player Mobile Legends, namun sempat terhalang restu orang tua.

"Awalnya orang tua gua ngelarang kan, bukan bokap gua sih, dari nyokap gua ngelarang. Kayak, kenapa sih gak di Kalimantan aja kuliah gitu, dia bilang gitu," kata Saykots kepada detikINET saat pelepasan wakil Indonesia ke MSC 2023 Kamboja, di Cinepolis, Senayan Park, Rabu (31/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bokap gua kan kayak berpendidikan kan. Bokap gua nyuruhnya kuliah aja, jangan game-game," tambahnya.

Sejak masih di Bontang, pria berusia 21 tahun itu, memang sudah menyukai gameplay yang ditawarkan game multiplayer online battle arena (MOBA) garapan Moonton.

ADVERTISEMENT

Dengan keahliannya, Rizki kerap kali mengikuti sejumlah turnamen amatir di wilayahnya. Banyak penghargaan individual dan gelar juara yang sudah didapatkannya.

Namun sayang, semua title tersebut tak berani ditunjukkan ke orang tuanya. Sebagian piala dititipkan ke kawan, dan sisanya bertumpuk di lemari rumah.

Saykots memang dikenal sebagai anak yang penurut. Dirinya sangat menghormati ibu dan ayahnya.

Untuk meniti karir di esports saja, ia sempat meminta bantuan pamannya, supaya setidaknya sang ayah hatinya terbuka dan diberikan izin.

Kendati begitu, upaya itu belum membuahkan hasil. Kedua orang tuanya justru memaksa Saykots bergeser ke Balikpapan untuk daftar kuliah di salah satu kampus di sana.

Namun pada akhirnya, orang tuanya luluh saat mereka dikejutkan dengan penemuan beragam sertifikat turnamen di lemari Saykots. Dari sini roster Evos Legends tersebut mulai mendapat dukungan dan juga difasilitasi.

Awalnya menyanggah, sepasang suami istri akhirnya mengalah, menyetujui ketetapan hati sang anak berkarir di esports sebagai pemain profesional. Keputusan yang mereka ambil membuahkan hasil. Kini anaknya menjadi pro player Mobile Legends yang sukses.Awalnya menyanggah, sepasang suami istri akhirnya mengalah, menyetujui ketetapan hati sang anak berkarir di esports sebagai pemain profesional. Keputusan yang mereka ambil membuahkan hasil. Kini anaknya menjadi pro player Mobile Legends yang sukses. Foto: (Panji Saputro/detikINET)

Internet di rumah ditingkatkan untuk menunjang Saykots bermain game. Bahkan dirinya dibelikan perangkat baru.

"Pokoknya 2020 gua minta hp, udah langsung dibelikan iPhone XR tuh gua. Yaudah di situ gua fokus benar-benar try hard banget nyari team," kata Saykots.

Setelah itu ia terbang ke Jakarta untuk bergabung ke salah satu tim esports. Sayang, karirnya terpuruk.

Setelah tim pertamanya bubar, ia luntang-lantung di Ibu kota selama beberapa bulan. Biaya hidup mau tak mau ditanggung oleh ayahnya.

"Nah terus timnya bubar kan, nah gua selama tiga bulan lagi di Jakarta benar-benar gak ada pemasukan tuh. Benar-benar itu kayak gua dari bawah gua di situ," ungkap Saykots.

Titik baliknya adalah ketika Evos membuka trial untuk divisi Mobile Legends. Pertaruhan besar pun dilakukan Saykots, karena bila kali ini tidak diterima, maka ia memutuskan pulang ke Kalimantan.

"Nah untungnya pas Evos open trial gua langsung daftar tuh. Gua langsung di acc buat formnya. Terus gua ikut trial, lolos ke trial offline," terang Saykots.

"Yaudah gua trial Evos, akhirnya lolos deh," sambungnya.

Perjalanannya di skena kompetitif persembahan Moonton dimulai dari kompetisi tier dua. Baru setelahnya pada MPL ID S10, Saykots mendapat kesempatan unjuk gigi.

Namun performa tim masih belum memberikan hasil memuaskan. Evos Legends harus menerima fakta bahwa mereka tidak lolos playoff, dan harus puas finish di peringkat ketujuh.

Hujatan dari netizen pun tak bisa dihindari. Hanya saja, hal tersebut tidak membuatnya putus asa, malah menjadi semangat baginya untuk meraih gelar juara.

Terbukti dari gelar juara dunia Mobile Legends di IESF World Championship. Di laga final yang berlokasi di Bali, ia bersama rekan timnya sukses mengalahkan Filipina.

Trend positif ini berlanjut hingga ke MPL ID S11. Tampil gemilang, Evos Legends sukses masuk grand final meski harus tunduk dari Onic Esports.

Akan tetapi, dengan hasil tersebut, mereka berhak mewakili Indonesia di MSC 2023. Pertandingannya akan segera digelar mulai dari tanggal 10-18 Juni mendatang.

Para penggemar Mobile Legends di Tanah Air bisa memberikan dukungan, dengan menyaksikannya secara online. Moonton bakal menayangkannya secara live di channel YouTube MPL Indonesia.




(hps/rns)