Pokemon GO Dihapus Untuk Gamer Rusia
Hide Ads

Pokemon GO Dihapus Untuk Gamer Rusia

Panji Saputro - detikInet
Rabu, 16 Mar 2022 21:11 WIB
Pokemon Go
Susul Sony dan EA, Niantic Hapus Pokemon GO Untuk Gamer Rusia (Foto: Pokemon GO)
Jakarta -

Niantic mengumumkan, akan menghapus game virtual reality mereka berjudul Pokemon GO di Rusia. Hal ini menyusul permintaan Mykhailo Fedorov, Wakil Perdana Menteri Ukraina, yang memohon agar perusahaan game menghentikan operasinya di negara tersebut.

"Kami berdiri bersama komunitas global, dalam mengharapkan perdamaian dan resolusi cepat, atas kekerasan dan penderitaan di Ukraina. Game Niantic tidak lagi tersedia untuk diunduh di Rusia dan Belarusia, serta gameplay juga akan segera ditangguhkan di sana," tegas Niantic dikutip detikINET, Rabu (16/3/2022).

Federov memang meminta kepada pengembang dan publisher, untuk sementara waktu memblokir semua akun Rusia dan Belarusia. Serta menghentikan partisipasi tim dan gamer mereka di semua kompetisi esports internasional. Termasuk membatalkan seluruh acara yang akan diadakan di negara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini sudah dilakukan oleh beberapa raksasa game lainnya seperti Sony Interactive Entertainment (SIE), Activision, Epic Games, Electronic Arts (EA) dan Nintendo. Mereka berbondong-bondong, menghentikan aktivitas bisnisnya di Rusia.

"SIE bergabung dengan komunitas global dalam menyerukan perdamaian di Ukraina," kata juru bicara SIE, Joe Taraborelli.

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa Sony telah menangguhkan semua pengiriman perangkat lunak dan perangkat keras. Termasuk peluncuran game terbaru mereka, Gran Turismo 7 serta operasi PlayStation Store.

Selain itu, mereka membeberkan sumbangan senilai USD 2 juta atau sekitar Rp 28,6 miliar, kepada United Nations High Commissioner for Refugees dan organisasi nirlaba Save the Children, untuk membantu korban yang terdampak invasi di Rusia.

Sejalan dengan itu, Epic Games dan Activision Blizzard pun melakukan hal yang serupa. Daniel Alegre, President dan COO Activision Blizzard, mengungkapkan selain berhenti jualan di Rusia, pihaknya telah mengumpulkan dana lebih dari USD 300 ribu atau sekitar Rp 4,3 miliar, dalam upaya membantu Ukraina.

"Epic menghentikan perdagangan game dengan Rusia, ini sebagai tanggapan kami atas invasinya ke Ukraina. Kami tidak memblokir akses untuk alasan yang sama, dengan alat komunikasi lainnya tetap online. Dunia bebas harus menjaga semua jalur dialog tetap terbuka," tulis Epic.

*Anda kini bisa cek harga dan perbandingan smartphone terbaru di detikINET. Silakan klik DI SINI.




(hps/fay)