Beragam cerita atlet Esport tentang upaya pembuktian mereka kepada orangtua selalu menjadi hal yang menarik untuk disimak. Kisah-kisah inspiratif ini kerap menciptakan semangat dan harapan untuk mereka yang memiliki mimpi menjadi atlet Esport pro.
Dalam konferensi pers 'Free Fire Esport Sping 2022', Senin (14/2/2022), para pemain Free Fire yang telah berhasil mencapai puncak sejumlah kompetisi membagikan kisah mereka. Baca selengkapnya di bawah ini ya, detikers.
1. 'Serangan Kejut' dari Prestasi
Saeful 'EVOS.Sam13' Muharrom sudah menghadapi tantangan sejak awal karena orangtuanya belum mengetahui apa yang dimaksud dengan Esport. Sam yang memang sudah hobi bermain game sejak kecil pun tidak ingin menyia-nyiakan bakat yang ia miliki sehingga ia mulai mengikuti turnamen minor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gue juarain turnamen minor, gua bawa uang, gue kasih ortu, mereka sempat tidak percaya 'Ini uang dari mana?', gue bilang dari gua turnamen. Jadi itu bukti pertama," kata Sam.
"Bukti kedua FFM Season I, lalu ada undangan buat kejuaraan internasional FFWC, mereka jadi makin tidak menyangka. Kalau mau disupport kita memang harus kasih bukti ke ortu, ini hasil kerja dan impian kita yang harus kita gapai. Kalau gue mikirnya, main game dari kecil, masa umur 20 tahun belum ngasih apa dan buang-buang duit doang," sambungnya.
2. 'Jangan aneh-aneh'
Wahyu 'G Arsy Leem' Pemenang FFML Divisi 2 cenderung beruntung karena memiliki orangtua yang pengertian dan mendukung. Namun, ada syaratnya.
"Ortu support dari awal main FF karena dari awal memang pesannya 'jangan aneh-aneh', katanya," kisahnya.
3. Pembuktian itu yang dibutuhkan orangtua
Riza Setiawan Coach Tim GPX pun memiliki kisah yang sama dengan Sam, ia sempat ditentang memilih karier di bidang gaming. Namun, ia tidak patah semangat untuk menunjukkan game bukan sekadar untuk main-main saja.
"Namanya ortu tidak percaya, aku maksa lah ya, dan sampai sekarang malah disupport. Jadi aku buktiin kalau aku bukan buat main saja," tuturnya.
"Kalau belum di support itu hal yang wajar, ortu butuh pembuktian kalau kita game nggak cuma buang-buang waktu dan ada hasilnya," tandas Riza.
(ask/ask)