Tapi, menurut Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA) DKI Jakarta, Erlangga Putra, masih ada banyak hal yang kurang dari pengelolaan eSport di Indonesia terutama soal regulasi.
"Banyak sih. Di Indonesia itu pemerintah sudah mendukung, industri esport sudah berkembang pesat tapi regulasinya kedodoran," kata Erlangga saat mengisi panel di acara EXP eSports Academy 2019 di Menara Digitaraya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat sekarang banyak bola liar, kayak organizer kecil yang tiba-tiba bikin event berantakan dan penuh penipuan. Itu sebenarnya yang lagi dikelola sama regulasi termasuk coaching dan lain-lain," jelas Diana di kesempatan yang sama.
Regulasi yang menaungi esport memang saat ini sedang digarap oleh pemerintah. Regulasi ini nantinya akan fokus pada tiga hal yaitu perlindungan anak, ideologi dan budaya, promosi industri gaming dan promosi industri esport.
![]() |
Selain regulasi, Diana juga menyinggung isu infrastruktur dan masih terpusatnya industri esport di Jakarta. Menurutnya, sudah seharusnya tim dan event besar esport merambah daerah-daerah yang potensinya belum digali.
Ekosistem yang masih terpusat ini juga berdampak pada turnamen esport nasional, yang menurut Erlangga hanya diisi oleh tim itu-itu saja.
"Ini liga nasional kok yang main itu-itu saja. Makanya kita bikin bagaimana setiap daerah memiliki tim esport-nya masing-masing," ujar Erlangga
Baca juga: Atlet eSport Juga Butuh 'Sekolah' Khusus |
"Misalnya kalau di sepakbola, di Surabaya ada Persebaya dan di Bandung ada Persib. Nanti esport juga seperti itu," pungkasnya.
(rns/rns)