Cerita Niji Games Ikut Program Akselerator Google

Singapura - Niji Games menjadi salah satu developer game Indonesia yang terpilih mengikuti program Google Indie Games Accelerator (IGA). Ini cerita mereka soal keikutsertaannya.

30 developer game indie dari Asia Tenggara, India, dan Pakistan telah mengikuti program IGA yang dimulai sejak akhir bulan September. Dari Indonesia, ada tiga developer yang terpilih, yaitu Niji Games, Gaco Games, dan Everidea.

CEO Niji Games Nikko Soetjoadi sempat mengisahkan bagaimana serunya mengikuti program ini. Ia menceritakan bagaimana keikutsertaan dalam program ini membuat mereka harus mengundur peluncuran game terbaru.

Baca juga: Acara Ini Jadi Bentuk Dukungan Google buat Game Indie

"Sebelum IGA sebenarnya kita berencana merilis game terbaru awal bulan ini. Tapi kita akhirnya menunda peluncuran supaya kita bisa dapat feedback dari mentor IGA dan developer lainnya," ujar Nikko di kantor Google Asia Pasifik, Singapura.

Keputusan itu ternyata berbuah manis. Feedback yang ia dapatkan akhirnya membantu Niji Games untuk merombak beberapa hal dari game terbarunya, "Jones: Single is Happiness", termasuk sistem tutorial baru.

Baca juga: Pasar Mobile Game Makin Ramai, Developer Harus Lebih Fokus

Alhasil, ketika diluncurkan baru-baru ini game "Jones: Single is Happiness" langsung melejit di kategori game berbayar di Google Play Store.

"Kemarin (Selasa, 27 November) kita luncurkan dan sekarang di Indonesia masuk peringkat 40 di kategori berbayar. Jadi hasilnya begitu kelihatan di produk game kami," ucap Nikko yang juga pendiri CEO Niji Games.

Niji Games merupakan developer pertama dari Indonesia yang memperoleh badge Editor's Choice dari Google. Badge itu didapatkan mereka untuk game Cute Munchies yang dirilis pada tahun 2016 dan saat ini telah diunduh lebih dari 500.000 kali.


(vim/krs)