Chairman of Indonesia Esports Association (IeSpa) Eddy Lim, memaparkan bahwa ada dua jenis olahraga, yaitu yang menggunakan otot besar dan otot kecil.
Untuk otot kecil seperti sepak bola, tinju, basket, sampai voli. Sedangkan otot kecil ini masuk ke dalam olahraga catur, bridge, memanah hingga menembak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Fortnite Bakal Hadir di Apple TV? |
"Dan eSports ini menggunakan otot kecil lebih banyak dibandingkan olahraga seperti catur maupun menembak," ungkap dia di Jakarta, Jumat (24/8/2018).
Ada beberapa cabang olahraga eSports yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018 ini, di antaranya Arena of Valor, Clash Royale, Hearthstone, Starcraft 2, League of Legends, dan PES 2018.
![]() |
Status dari eSports ini hanya sebagai cabang olahraga ekshibisi atau cabang olahraga yang merebutkan medali, tetapi tidak masuk ke dalam hitungan jumlah medali kontingen pemenang.
Cabang-cabang eSports yang dimainkan di Asian Games ini, kata Eddy, dipilih berdasarkan tingkat kepopuleran game tersebut di berbagai negara.
"Yang menentukan adalah federasi eSports Asia dengan menentukan pertimbangan-pertimbangan lain. Kalau kenapa pilih game A ketimbang yang B, itu hany federasi yang tahu," tandasnya.
Konami yang merupakan publisher dari game PES 2018, menyatakan dukungannya terhadap kompetisi eSports di Asian Games 2018. Menurut Takayuki Kurumada, Deputy Division Director of Promotion Planning Division, Konami Digital Entertainment, mengungkapkan dukungannya.
"Saya rasa PES 2018 dipilih karena permainan ini cukup bersahabat dengan mereka yang bahkan jarang main game. Ditambah lagi, PES memiliki banyak persamaan dengan olahraga sepakbola," tuturnya.
"Maka dari itu, kami sebagai salah satu perusahaan yang menawarkan untuk dipertandingkan ikut bekerja sama dengan tim penyelenggara untuk membua kompetisi ini kaya akan konten," tambahnya. (agt/rou)