Event yang berlangsung di Mall Taman Anggrek, Jakarta ini merupakan turnamen eSports pertama yang diadakan ole Acer. Di pertandingan tersebut ada delapan tim unggulan yang bertanding, antara lain Boom.ID (Indonesia), Signify (India), Geek Fam (Malaysia), Alpha Red (Thailand), Azure eSports (Hong Kong), Ten Twenty (Singapore), Quid Pro Quo (Philippines), dan We Say No! (Sri Lanka).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andrew pun mengakui bahwa Acer sedikit terlambat dalam terjun ke industri game, khususnya eSports. Meski demikian, gelaran Predator League ini dianggap sesuai dengan momentum.
Sebelum memulai ke babak Grand Final di Jakarta ini, Predator League sudah memulai babak kualifikasi selama tiga bulan. Total ada 1.197 tim eSports yang terdaftar di babak kualifikasi, namun hanya menyisakan delapan tim terbaik.
Kedelapan tim ini bertanding dalam game Dota 2, game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) PC yang paling populer di Indonesia. Andrew pun berharap bisa mengadakan kompetisi dengan judul game yang lain di Predator League berikutnya.
![]() |
Acer sendiri menyediakan total hadiah senilai USD 150.000 (Rp 1,9 miliar). Tak cuma itu, kompetisi ini pun tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai 'Siaran Live Game Online di Panel LED Terbesar di Asia Tenggara'.
Saksikan video 20detik di sini:
(jsn/rou)