Kematian kucing kesayangan bernama KitKat, yang tertabrak dan tewas oleh mobil otonom Waymo di Mission, San Francisco, memicu kemarahan di kota itu dan di dunia maya. Politisi dan tokoh masyarakat memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pembatasan baru terhadap industri kendaraan otonom.
KitKat adalah sosok familiar di toko kelontong Randa's Market dan terkenal di lingkungan sekitar maupun media sosial. Dalam wawancara podcast, Daniel Zeidan, anggota keluarga pemilik Randa's, menyebut KitKat benar-benar dicintai.
"Julukan yang diberikan padanya adalah wali kota 16th Street. Dia akan berjalan ke sana, menatap pegawai dan menunggu mereka melemparkan potongan ayam. Dia benar-benar menguasai blok itu," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada 27 Oktober, KitKat tertabrak mobil otonom Waymo, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi pemandangan umum di seluruh kota. Waymo mengonfirmasi kematian itu.
"Saat kendaraan kami berhenti untuk menjemput penumpang, seekor kucing yang berada di dekatnya tiba-tiba berlari ke bawah mobil ketika kendaraan mulai bergerak," ujar juru bicara perusahaan yang dikutip detikINET dari Guardian.
Ungkapan duka mengalir di media sosial untuk KitKat, yang kerap terlihat meringkuk di belakang meja kasir Randa's, atau berjalan ke bar Dalva di dekat situ. Sebuah tempat peringatan kini muncul di depan Randa's, lengkap dengan foto-foto KitKat, bunga, dan pesan belasungkawa.
Legislator lokal memanfaatkan insiden ini untuk menyerukan pembatasan pertumbuhan kendaraan otonom. Jackie Fielder, anggota dewan kota San Francisco, berencana mengajukan rancangan undang-undang yang akan memberi kewenangan ke tiap county untuk menentukan izin mobil otonom di wilayahnya. Ia pun mendesak legislator California mempertimbangkan hal yang sama.
Dalam acara tersebut hadir pula politisi lokal, pemimpin serikat pekerja, dan aktivis transportasi, yang menyoroti kekhawatiran akan penggantian tenaga kerja manusia oleh AI serta hilangnya kendali politik lokal akibat dominasi perusahaan teknologi.
Justin Dolezal, pemilik bar setempat dan ketua koalisi bisnis kecil, juga berbicara tentang peran KitKat di komunitas dan mendukung resolusi yang diajukan. "Wali kota kucing tempat ini diambil dari kami oleh teknologi yang tak pernah kami minta, dan yang lebih penting, tak pernah kami setujui," kata Dolezal.
Kematian KitKat jadi gelombang terbaru sentimen anti-AI dan kekhawatiran terhadap kendaraan otonom, meski data menunjukkan rekam jejak keselamatan yang kuat. Waymo mengatakan mereka mengoperasikan sekitar 1.500 mobil di seluruh AS.
Para demonstran dan aktivis kerap menonaktifkan mobil Waymo dengan menaruh kerucut lalu lintas di kap atau bahkan membakarnya. Sementara itu, perusahaan taksi otonom lain Cruise, tahun lalu setuju membayar lebih dari USD 8 juta ke perempuan yang terseret 6 meter oleh kendaraan otonom mereka.
Pertanyaan juga muncul soal bagaimana menilang dan menindak kendaraan otonom ketika melanggar aturan lalu lintas. Waymo menolak berkomentar tentang rancangan undang-undang tersebut.
"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada pemilik kucing tersebut dan komunitas yang mengenal serta mencintainya. Kami juga telah memberikan donasi kepada organisasi hak-hak hewan lokal untuk mengenang KitKat," tulis pernyataan itu.
(fyk/fay)











































