RadioShack, toko elektronik di Amerika Serikat misalnya, mengatakan penjualan charger ponsel mereka meningkat 50% sejak Pokemon Go rilis di negeri Paman Sam itu. Peningkatan penjualan juga dialami GameStop yang selain menjual game juga perangkat elekronik.
Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (21/7/2016), penjualan barang terkait Pokemon Go naik 115% di GameStop. Sedangkan toko GameStop yang lokasinya dekat dengan PokeStops atau gym mengalami kenaikan penjualan 133%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pihak lain, saham restoran cepat saji McDonalds naik 7,4%, lonjakan tertinggi sejak tahun 2001. Kenaikan terjadi setelah McDonalds dikabarkan jadi sponsor pertama Pokemon Go. Rencananya, restoran McDonalds di Jepang akan dijadikan sebagai gym di mana gamer Pokemon bisa mempertandingkan karakter masing-masing.
Demam Pokemon Go menguntungkan pula bagi Apple. Perusahaan yang dipimpin CEO Tim Cook ini diprediksi akan meraup pendapatan sebesar USD 3 miliar dari gamer Pokemon Go yang membeli item untuk memudahkan permainan.
Pokemon Go memang bisa dimainkan gratis, tapi gamer bisa membeli PokeCoins untuk mendapatkan beragam fitur. Diperkirakan cukup banyak gamer yang akan membelinya. Terutama di Amerika Serikat di mana saat ini sudah ada sekitar 21 juta pengguna aktif Pokemon Go.
Pokemon Go sejauh ini sudah resmi meluncur di 35 negara, kebanyakan di Eropa. Sedangkan peminat di Asia termasuk Indonesia masih harus menunggu sampai server Niantic selaku developernya kuat menangani lonjakan gamer. (fyk/ash)











































