Black Squad sendiri bisa dikatakan sebagai game kemarin sore. Ya, game besutan developer game asal Korea Selatan, NS Studio ini baru saja diluncurkan di negara asalnya pada bulan November 2014 kemarin dengan memakan biaya USD 20 juta dalam waktu tiga tahun. Biaya yang cukup besar untuk pengembangan game FPS online.
Meski terbilang baru, namun Kreon mengklaim Black Squad mampu menyodorkan konten dan fitur yang tak pernah ada di game-game FPS sebelumnya. Kreon mengklaim Black Squad sebagai 'the first real military FPS in the world'.
"Sesuai dengan tagline tadi, gameplay Black Squad disesuaikan dengan apa yang ada di dunia militer, mulai dari senjata, penggunaan senjata, hingga mode permainan. Tidak ada yang namanya zombie-zombie-an, game kita benar-benar nyata," ujar Edo Jonathan Chandra, Sub Project Manager ketika presentasi di Hotel Pullman, Rabu (27/5/2015).
Selain menyediakan beragam senjata dan peta terbaru, Black Squad juga menawarkan sejumlah mode permainan yang beragam, mulai dari Deathmatch, Destroy and Conquest, hingga permainan klasik seperti Bomb Mission.
Yang menarik di mode permainan Destroy and Conquest adalah hadirnya fitur empat class skill, yakni Assault, Command, Recon, dan Support. Jadi, setiap pertama kali memulai game, pemain harus memilih satu dari empat class skill, dimana masing-masingnya memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Serupa dengan Point Blank, Black Squad juga hadir dengan fitur clan dan sistem pangkat. "Kami telah menyiapkan 500 clan mark untuk gamer dan nantinya akan ditambah lagi," ujar Edo. Untuk sementara karena masih pembukaan, Edo mengatakan pihaknya belum menyiapkan server khusus yang membedakan pangkat tiap gamer.
Black Squad akan memasuki masa CBT (closed beta test) pada tanggal 11 sampai 17 Juni 2015. Pihak Kreon sendiri telah menyiapkan serangkai program dan event turnamen guna meramaikan game ini di kemudian hari.
(Fino Yurio Kristo/Fino Yurio Kristo)