Dalam sebuah laporan, Nintendo diprediksi akan kehilangan pendapatan USD 240 juta hingga akhir Maret mendatang. Sebagian besar kerugian ini karena buruknya penjualan konsol.
Tengok saja Wii U yang direvisi penjualannya dari estimasi 9 juta unit hanya tercapai 2,8 juta unit. Memang masih mendingan 3DS, yang kini ditarget 13 juta unit dari 18 juta unit.
Akibat lesunya penjualan ini, Presiden Direktur Nintendo Satoru Iwata rela memotong gajinya bersama direksi Nintendo antara 20% hingga 30%.
Tentu saja, Nintendo tak boleh berdiam diri bila ingin selamat, Mereka setidaknya harus melakukan perubahan radikal dalam menetapkan strategi.
Tech Fortune memberikan sarannya, seperti yang detikINET rangkum, Kamis (6/2/2014).
1. Cross Platform dan Lisensi
Kekuatan Nintendo telah menjadi keangkuhannya. Ini yang menyebabkan mereka gagal di pasaran, pasalnya para pesaingnya sudah mulai terbuka bila ingin sukses.
"Mereka (Nintendo-red.) mendefinisikan diri sebagai perusahaan hardware yang menciptakan perangkat lunak untuk mendukung perangkat keras mereka. Seperti Apple," jelas Michael Pachter, analis Wedbush Securities.
Metode seperti itu jelas tidak bekerja lagi. Nintendo harus secara serius mempertimbangkan untuk mengembangkan bagi platform lain .
Di luar itu, ada baiknya merek seperti Mario, Metroid, dan lain-lain untuk dilemparkan sebagai barang dagangan lisensi.
2. Membuang Wii U
Konsep Wii U jelas bukan ide yang bagus. Diluncurkan pada akhir tahun 2012, Wii U yang hadir dengan ukuran 6,2 inch bukan tablet, namun juga perangkat konsol game utama. Membingungkan.
Nintendo pun disarankan untuk membuang konsep Wii U dan lebih memfokuskan diri dalam membuat konsol game khusus, seperti PlayStation 4 atau Xbox One yang baru saja diluncurkan.
3. Fokus ke Mobile
Hingga saat ini, Nintendo tak pernah mengizinkan Super Mario Bros hadir di luar perangkat konsolnya sendiri. Ini menurut pengamat adalah cara yang salah.
Seharusnya Nintendo memberikan lisensi Mario dan kawan-kawan ke platform seperti iOS dan Android, mengingat ada banyak fans Nintendo juga yang menggunakan perangkat ini.
Nintendo juga harus bekerja keras untuk fokus ke sistem operasi mobile. Seperti yang sudah dilakukan oleh SquareEnix yang bisa beradaptasi dengan memberikan kemudahan bagi perangkat mobile.
(tyo/ash)