Kita dapat mengubah makanan itu menjadi lebih necis dan berselera dengan konsep food photography. Tentu dengan sedikit trik supaya kemasannya lebih berselera dan menarik.
Caranya dengan menggeser posisi makanan dari dapur atau meja makan yang berantakan ke tempat yang lebih kaya cahaya. Kita gunakan available light dari jendela rumah guna menonjolkan tabula rasa tersebut dengan sensasional.
Misalkan, ikan mas goreng yang kami miliki di dapur. Bentuknya tidak begitu menggoda atau menonjol karena coklat gelap. Nampannya juga dari piring biasa saja berberhimpit menu lain dengan cahaya temaram.
![]() |
Untuk menonjolkan ikan mas itu dapat kita pindahkan ke piring putih bersih lalu tempatkan pada sisi jendela terang. Susun letaknya semenarik mungkin, bila perlu beri irisan cabai merah dengan cipratan kecap kedelai. Tujuannya untuk menghidupkan rasa saat dijepret.
Oh iya, food styling ini yang sebenarnya cukup sulit. Karena mendandani masakan menjadi tampil luar biasa perlu ketrampilan tersendiri. Beberapa orang berprofesi sebagai foodstylish karena tingkat kesulitannya membutuhkan profesi khusus.
Namun sebagai amatir bisa mencari referensi di internet untuk menata makanan yang kece seperti yang saya lakukan. Bisa membuka akun para foodblogger atau para profesional di Pinterest.
![]() |
Setelah membuka referensi atau sedikit contekan tinggal sesi pemotretan. Pusatkan perhatian pada sumber cahaya sebagai main light — sekaligus dampak bayangan yang ditimbulkan.
Gunakan reflektor untuk memantulkan cahaya kepada area yang lebih gelap/daerah berbayang. Saya menggunakan styrofoam selain kertas karton putih yang juga bisa digunakan.
Manfaatkan diafragma kecil sampai mendapatkan zona tajam yang sesuai, misalkan f/5,6 atau f/8. Keuntungannya dapat memperoleh tekstur makanan dan warna yang lebih akurat. Lantas jepret pada posisi yang paling menarik dari yang kita ketahui.
![]() |
Cari angle yang mampu mengakomodir kelebihan dan keindahan makanan. Jangan lupa eksplor properti pendukung selain makanan itu dengan proporsional. Tidak lain untuk memperkuat emosi dan karakter si makanan dengan maksimal.
![]() |
Otak-atik posisi sampai menghasilkan sejumlah frame sebagai pilihan. Lalu koreksi seperlunya usai sesi pemotretan. Fokuskan pada masalah warna, ketajaman dan cropping komposisi yang menarik. Mengganti depth of field pada sesi ini juga menjadi pilihan masuk akal lantaran menggunakan diafragma kecil saat pemotretan.
![]() |
Setelah selesai, lihat perbedaan penampilan makanan sebelum dan sesudah pemotretan. Mampu berubah total, bukan?
(Ari/rou)