CEO Apple Tim Cook menyiratkan kalau mereka sudah siap untuk menggelontorkan dana besar untuk mengejar ketertinggalannya di ranah AI.
Caranya adalah dengan membangun data center lebih banyak ataupun mengakuisisi perusahaan lain di segmen itu. Langkah ini diambil setelah strategi Apple yang pelit dalam menginvestasikan dana.
Mungkin Cook sudah kesal melihat Apple tertinggal dibanding rivalnya seperti Microsoft dan Google, yang kemajuan bisnis AI keduanya sangat pesat. Keduanya sukses menarik ratusan juta pengguna ke dalam chatbot dan asisten AI buatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun memang pertumbuhan pesat itu dibayar dengan investasi yang sangat besar. Misalnya Google yang berencana menginvestasikan dana sebesar USD 85 miliar selama beberapa tahun ke depan, dan Microsoft yang menyiapkan USD 100 miliar, mayoritas untuk membangun data center.
Sementara Apple kondisinya terbalik. Mereka sejauh ini mengandalkan penyedia data center dari luar untuk mengolah data cloud computingnya. Dan, mereka pun sudah mencoba mengembangkan sendiri teknologi AI-nya. Namun hasilnya belum memuaskan, termasuk penundaan pembaruan Siri hingga tahun 2026.
"Kami sangat terbuka terhadap terhadap M&A (merger dan akuisisi) yang bisa mengakselerasi rencana kami. Kami tidak terpaku pada perusahaan ukuran tertentu, sekalipun perusahaan yang sudah kami akuisisi tahun ini adalah perusahaan kecil," kata Cook.
"Kami pada dasarnya bertanya pada diri sendiri apakah sebuah perusahaan bisa membantu kami mengakselerasi rencana, dan jika mereka bisa, maka kami tertarik," tambahnya.
Dalam sejarahnya, Apple memang lebih sering membeli perusahaan kecil yang punya tim teknis yang punya spesialisasi tertentu untuk produk tertentu. Misalnya Beats Electronic yang diakuisisi senilai USD 3 miliar (ini adalah akuisisi terbesar Apple) pada tahun 2014, dan akuisisi bisnis chip modem Intel senilai USD 1 miliar.
(asj/asj)