Review Lensa SG-Image 25mm f/1.8, Lensa Compact dengan Kualitas Mengejutkan

Lensa yang satu ini sangat spesial, karena ukurannya sangat compact dan ringan, 145 gram dengan filter 52mm, tapi bukaannya besar f/1.8. Harga lensa ini juga relatif terjangkau, sekitar Rp 2 jutaan.

Lensa ini dari SG-Image. Dari namanya, mungkin kita mengira perusahaan ini dari Singapura, tapi sebenarnya dari Shenzhen, Silicon Valley-nya Asia. Perusahaan SG-image tak hanya memiliki pabrik untuk memproduksi lensa-lensa untuk merk lensa lainnya, tapi juga membuat lensa-lensa inovatif untuk merk SG-Image, dari lensa cinema dan juga lensa untuk fotografi.

Lensa SG-image 25mm tersedia untuk sistem kamera mirrorless APS-C Fujifilm X, Sony E-mount dan Nikon Z. 25mm adalah jarak fokal yang tidak biasa. 25mm ekuivalen dengan 37.5mm di full frame. Lensa ini tergolong lensa yang sedikit lebar mendekati standar. Yang saya review kali ini adalah lensa untuk Fujifilm X dan saya pakaikan ke Fujifilm X-M5, kamera APS-C dengan image sensor 26 megapixel.

Kesan pertama saya, lensa ini sangat compact, ringan, tapi built qualitynya tetap terasa oke, karena bahannya dari logam. Lens hood-nya juga sudah tersedia, masangnya mudah, tinggal sejajarkan tanda bulatannya dan putar ke sesuai arah jarum jam sampai bunyi klik.

Tutup lensanya juga dari logam, dan tidak perlu melepas lens hood untuk menutupnya. Di bagian dalam lens hood, ada lapisan kain bludru supaya lens hoodnya tidak lecet. Lens hoodnya tertutup rapat dan tidak rawan jatuh.

Biasanya, untuk ukuran lensa sekecil ini, kita hanya akan mendapatkan bukaan f/2.8, sekitar 1 1/3 stop lebih gelap. Jadi saya agak skeptis tentang kualitas gambarnya. Tapi setelah mencoba, ternyata kualitasnya tajam juga, dan latar belakangnya juga bagus, mulus dan karakternya seperti lensa cinema. Tidak mengherankan karena SG-Image juga berpengalaman dalam membuat lensa-lensa cinema.

Meskipun ukurannya compact dan desain dari luar terlihat simple, di dalamnya ternyata cukup kompleks. Elemen-elemen optik yang digunakan sebanyak tujuh elemen, tiga diantaranya high-refractive index. Elemen-elemen optik ini memungkinkan untuk membuat lensa yang setipis ini dengan kualitas gambar yang tajam.

Untuk ketajamannya, di bagian tengah dan di bukaan f/1.8 sudah tajam, di ujung foto agak kurang tajam sedikit, kecuali kalau kita stop down ke f/2.8 atau lebih kecil. Bagi sebagian fotografer seharusnya tidak menjadi masalah, karena bukaan besar seperti f/1.8 biasanya memang untuk membuat latar belakang blur, dan subjek yang biasanya di bagian tengah tajam, sedangkan untuk pemandangan atau arsitektur, biasanya menggunakan bukaan f/5.6 atau lebih kecil dan hasilnya akan sangat tajam dan detail.

Untuk fokus dekat, lensa ini bisa fokus 30cm, tergolong sedang, bisa untuk foto makanan dengan ukuran yang cukup besar, tapi untuk bunga liar yang kecil-kecil atau serangga tidak begitu cocok.

Motor fokus lensa ini menggunakan teknologi stepper motor, jadi cukup cepat dan mulus di berbagai keadaan. Hanya saja agak sedikit bersuara.

Lensa yang ukurannya kecil dan bukaannya besar biasanya chromatic aberration atau CA nya akan jelas terlihat. Tapi terus terang sulit menemukan CA saat saya menggunakan lensa ini. Flare dan ghosting juga jarang muncul kecuali cahaya yang sangat kuat seperti waktu sunrise harus agak berhati-hati. Sepertinya lens hoodnya bekerja dengan baik melindungi lensa dari cahaya dari samping.

Karena ukurannya yang compact dan bukaannya besar, lensa ini cocok untuk dibawa sehari-hari, untuk street, dan travel. Paling cocok jika dipasang di kamera yang ukurannya compact juga, seperti Fujifilm XM5, X-T30 atau X-E. Untuk Sony, kamera Sony 6000an dan ZVE10, dan untuk Nikon Z, Zfc, Z30 dan Z50 juga cocok.