Review Kamera Vivo V60, Telefoto yang Bisa Diandalkan

Jakarta -

Vivo V60 termasuk seri ponsel midrange yang secara spek dan fitur fotografinya cukup bagus meskipun bukan level flagship. Penasaran bagaimana hasil jepretan kameranya?

Secara desain, Vivo V60 dengan warna 'Festive Purple' terlihat elegan dan ramping. Tampilannya keren untuk dipakai sehari-hari dan gak malu-maluin saat dibawa ke pesta atau acara sosial. Selain warna ungu kemerahan, ada pilihan warna 'Spotlight Gray' yang elegan, dan 'Dancing Blue' yang penuh semangat.

Baca juga: Review Kamera iPhone 17 Pro

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Layar Vivo V60 tergolong besar, berukuran 6,77 inch dengan refresh rate 120hz, terasa mulus saat menampilkan animasi dan scrolling. Tepian ponsel melengkung, sehingga terkesan tipis dan mewah. Namun, saat memegang tanpa casing harus hati-hati karena rawan selip atau tergelincir.

Di bagian belakang ponsel, modul kameranya agak menonjol, untuk mengakomodir modul kamera dan lensa lebar yang cukup besar dan lensa telefoto periskopnya. Selain itu ada modul ultrawide dan lampu LED berbentuk cincin khas Vivo. Berat ponselnya terasa sedang yakni 192 gram, masih cukup nyaman untuk dikantongi dan dibawa kemana-mana.

Foto: Enche Tjin

Posisi ponsel V60 ini adalah menengah atau midrange. Setiap setengah tahun, Vivo memang memperbarui lini ini. Hal istimewa dari V60 adalah adanya periskop telefoto 3x ekuivalen 73mm. Untuk prosesornya sendiri, Vivo V60 menggunakan Qualcomm Snapdragon 7 Gen 4, yang termasuk midrange, dan kapasitas yang tersedia 128-512 gb.

Ada tiga modul kamera di Vivo V60:

Wide angle 50MP dengan lensa ekuivalen 23mm dan image sensor 1/1.56"
Telefoto 50MP, dengan teknologi periskop 3x zoom ~73mm dengan image sensor f/1.95" dan OIS
Ultrawide 8MP dengan lensa ekuivalen 15mm f/2.

Untuk videonya, V60 bisa merekam Video 4K 30p, Full HD 60p dengan optical image stabilization. Dari spek kameranya, Vivo V60 punya lensa telefoto yang spesial. Resolusinya tinggi dan punya image sensor cukup besar, di atas rata-rata dan punya stabilizer.

Untuk memotret subjek yang agak jauh seperti saat memotret tulisan di layar saat seminar hasil fotonya masih jelas meskipun duduk di bangku paling belakang. Tanpa lensa telefoto, dan jika hanya mengandalkan digital zoom dari wide saja, hasilnya akan kurang jelas.

Foto: Enche Tjin

Untuk kamera wide terbilang biasa saja, tapi juga gak jelek dibandingkan dengan ponsel-ponsel midrange merk lain. Sedangkan kamera ultrawide-nya kurang detail, terutama di kondisi gelap.

Soal fitur video, V60 dapat merekam video sampai 4K 30p dan full HD 60p dengan stabilizer. Untuk mode portraitnya, cukup banyak yang bisa dicoba. Di mode portrait, pemilihan lensa seperti kamera profesional, ada pilihan 23, 35, 50, 85, dan 100mm. Jarak fokal 85mm biasa menjadi favorit fotografer portrait, selain itu 23mm baik untuk foto portrait pemandangan.

Foto: Enche Tjin

Pilihan filter dan bokeh juga bervariasi. Yang khas di Vivo tentunya simulasi bokeh dari lensa-lensa Zeiss terkenal. Bahkan ada AI untuk meniru kondisi empat musim. Sebagai catatan, dalam praktiknya kita perlu hati-hati juga, karena kadang simulasi bokehnya terlalu berlebihan sehingga tidak terlihat alami. Untungnya, kita selalu bisa mengatur tingkat bokeh setelah foto dibuat.

Foto: Enche Tjin

Untuk karakter fotonya, secara umum saya melihat warna dan tonenya mengikuti Zeiss, yakni jernih, netral dan kuat di warna biru.

Foto: Enche Tjin

Kelebihan lain dari Vivo V60 adalah baterainya yang besar untuk kategori ponsel midrange, 6500mAh. Selain itu, Vivo V60 punya sertifikasi IP68/69 yang artinya tahan air dan debu, sehingga lumayan bagus untuk ponsel dengan harga yang cukup ekonomis.

Kesimpulan

Untuk penggunaan sehari-hari, Vivo V60 sudah bagus. Memang, V60 ini bukan ponsel untuk power user yang rutin menggunakan aplikasi yang berat-berat dan gaming. Bagi penggemar fotografi yang mungkin mengidamkan Vivo X200 atau X300 tapi budgetnya terbatas, V60 ini juga boleh jadi pilihan, karena punya lensa telefoto yang bisa diandalkan.

Vivo V60 telah dirilis di Indonesia sejak 31 Oktober 2025 dengan harga Rp 6.999.000 untuk RAM 8GB/256GB, Rp 7.499.000 untuk 12/256GB, dan Rp 8.499.000 untuk 12/512GB.