Setelah diluncurkan di Jepang dan Taiwan, Sharp Aquos Sense8 akhirnya hadir di Indonesia. Aquos Sense8 dari Sharp ini memiliki desain minimalis, bodinya dibuat dari unibody alumunium dan meskipun terlihat mungil, tapi ketahanannya sudah military grade. Artinya ponsel ini tahan air, debu, kelembaban, getaran, dan cuaca yang ekstrem.
![]() |
Sharp memilih layar berukuran 6,1 inci yang punya teknologi IGZO OLED dengan refresh rate 90Hz, dan ekuivalen 180Hz di app tertentu, jadi layarnya mulus saat nonton video atau main game action.
Aquos Sense8 ini termasuk ponsel mid-range, artinya ponsel ini harganya jauh lebih terjangkau daripada ponsel flagship, tapi built quality-nya terkesan premium dan sangat ringan, 159 gram saja, lebih portable daripada ponsel-ponsel masa kini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kameranya ada dua. Modul utamanya berbentuk bulat, sedikit menonjol dan posisinya di tengah. Posisi di tengah memudahkan untuk komposisi karena lebih sejajar dengan pandangan mata. Kalau diperhatikan banyak ponsel zaman sekarang yang posisi kameranya di samping.
![]() |
![]() |
Modul kamera utamanya bersensor 1/1.55" dengan resolusi maksimal 50 MP dan bisa zoom 2x. Lebih dari itu sifatnya akan menurunkan kualitas gambar secara signifikan karena sifatnya digital zoom/cropping.
Lensa kamera utama berjarak fokal ekuivalen 23mm dengan bukaan f/1.9. Default hasil fotonya menghasilkan resolusi 12.5 mp. Modul kamera ini sudah lengkapi oleh optical image stabilizer/OIS, jadi memotret di malam hari atau saat kita berdiri di platform yang bergetar, misalnya jembatan gantung, hasil fotonya bisa lebih stabil dan tajam.
Stabilizer juga tersedia saat merekam video dengan mengandalkan electronic image stabilization (EIS). Akan ada sedikit cropping saat diaktifkan.
Dalam pengujian saya untuk merekam video handheld baik saat diam, atau sedang berjalan hasilnya relatif mulus dan steady.
Ada satu lagi modul kamera di Sense 8, yaitu modul ultrawide 13mm dengan resolusi 8MP, modul ini tidak begitu bagus di kondisi gelap, tapi sangat membantu saat memotret pemandangan yang sangat luas atau arsitektur. Sebagai pelengkap, di bagian depan kamera ada kamera selfie 8 MP dengan lensa berbukaan f/2.
![]() |
Seperti kamera ponsel pada umumnya, ada mode portrait, yang mana kita bisa mengatur kehalusan bokeh dan kulit. Tujuan menggunakan mode ini adalah untuk membuat latar belakang blur sehingga kita lebih bisa fokus ke subjek utama dan membuat kesan yang lebih tiga dimensi.
![]() |
Hasil gambar dari portrait mode ini secara umum cukup sukses membuat latar belakang dedaunan menjadi bokeh/bulatan cahaya, tapi kita harus hati-hati karena kalau rambut tidak rapi maka bisa muncul kesalahan processing dan saya sedikit menyayangkan saya tidak bisa menggunakan zoom di mode portrait ini.
Saat memotret yang saya rasa unik dari kamera ponsel ini adalah kita bisa pindahkan tombol shutter/jepret ke mana saja.
Nah ini sangat membantu saat untuk memotret dengan satu tangan dengan lebih mudah karena kita bisa sesuaikan posisi shutter dengan jempol kita. Bisa memotret atau merekam video dengan satu tangan menurut saya sangat membantu untuk foto-foto candid atau selfie.
![]() |
![]() |
![]() |
Dibandingkan dengan ponsel flagship pada umumnya, termasuk R8s Pro yang sudah saya review, Aquos Sense8 ini punya processor yang lebih lambat, yaitu Snapdragon 6 generasi pertama, sedangkan ponsel Sharp terbaik saat ini menggunakan prosesor Snapdragon 8 generasi ke-2.
Memang cukup menarik mengapa Sharp memilih menggunakan processor Snapdragon 6 gen 1. Mungkin karena harga kamera ini jauh di bawah ponsel flagship Sharp Aquos R8s, wajar kalau Sharp memilih processor yang lebih terjangkau. Dugaan saya Sharp memilih Snapdragon karena merk ini secara umum sudah dipercaya kredibilitasnya.
Processor ini punya kelebihan dalam memproses gambar secara sangat cepat, dan handal dalam mengurangi noise saat memotret di kondisi kurang cahaya, hasil gambar tetap mulus tapi tetap tajam dan jelas.
Kelebihan lainnya adalah penggunaan energi yang lebih efisien, jadi penggunaan baterai bisa lebih awet. Setelah menguji ponsel ini dengan merekam video dan foto selama 3-4 jam secara intensif, baterai ponsel masih ada 63%.
Saat mencoba ponsel ini untuk foto dan video, saya menemui beberapa kekurangan dari ponsel ini, yang pertama adalah adalah saat berhadapan dengan sumber cahaya yang kuat dari belakang atau samping subjek, hasil gambar jadi kurang kontras.
Kalau pakai kamera dan lensa yang tradisional biasanya kita pakaikan lens hood, tapi kalau di ponsel sepertinya tidak ada ya? yang kedua adalah frame rate video 4K-nya hanya bisa 30p, kalau ingin 60p untuk slow motion, perlu downgrade kualitas video ke Full HD. Bagi sebagian besar orang yang senang merekam video reel, Full HD sudah lebih dari cukup.
![]() |
Di lain pihak, kelebihan ponsel Sense8 yang paling menonjol adalah desain dan kualitas body ponsel yang dirancang unibody alumunium. Desain ini memberi kesan mewah, pilihan warnanya juga terkesan fresh, dan stabilizernya membantu baik untuk foto maupun videografi.
Soal kualitas gambar, secara umum hasil foto untuk berbagai jenis fotografi seperti foto portrait, makanan dan arsitektur secara default terlihat alami dan cerah saat menggunakan modul kamera utama / wide. Untuk modul ultrawide-nya, di kondisi kurang cahaya terlihat kurang detail.
![]() |
![]() |
Ada beberapa detail yang saya temukan menarik di ponsel ini yaitu pintu sim card & micro sd card yang bisa di congkel dengan tangan tanpa alat bantu dan punya 3.5mm jack untuk audio. Kedua fitur ini sudah mulai jarang ditemukan di ponsel baru.
![]() |
Tidak bisa dipungkiri, di pasar ponsel mid range, harga Rp5-7 jutaan adalah pasar yang sangat kompetitif. Yang menjadi pembeda utama desain body-nya dan kualitas gambar foto-videonya yang stabil, siap untuk untuk dibagikan ke media sosial.
Sharp Aquos Sense 8 sudah tersedia di pasar Indonesia mulai hari ini, tersedia dengan tiga pilihan warna Pale Green, Light Copper dan Cobalt Black. Ponsel ini dibanderol dengan harga Rp 5.999.0000.
![]() |
Setiap pembelian selama masa promosi dari tanggal 16 - 31 January 2024 akan mendapatkan voucher Traveloka senilai Rp 1.500.000 ditambah voucher Go-Pay senilai Rp 500.000 dan mendapatkan sim card Telkomsel dengan kuota 21GB selama 1 bulan serta free keanggotaan Vision+ premium selama 3 bulan dan garansi produk selama 2 tahun. Pembelian dapat dilakukan di toko-toko rekanan Sharp Indonesia seperti Eraphone, Sharp Mobile Official Store dan Cocorolife.
(jsn/fay)