Saat semua pabrikan sibuk membuat lensa-lensa baru untuk sistem kamera mirrorless, Voigtlander memilih jalan yang berbeda. Merk yang ternama dari zaman film ini tetap konsisten dalam membuat lensa-lensa manual fokus berkualitas.
Di awal tahun 2023 ini, Voigtlander merilis lensa 55mm f/1.2 SL IIs yang memiliki teknologi Nikon AiS F-mount yang dapat dipasang dan digunakan langsung di kamera DSLR Nikon.
Hadirnya lensa ini seperti memberikan penghormatan kepada lensa era 60-an. Bentuk gelang manual fokus dan detailnya mirip dengan lensa era 60-an. Saat itu 55mm f/1.2 adalah salah satu lensa idaman fotografer zaman 60-80an.
Di era kamera mirrorless, lensa ini bisa diadaptasikan ke kamera mirrorless merk apa saja dengan adapter yang sesuai, hanya saja tidak semua fungsi akan bekerja. Idealnya, lensa ini dipasang di kamera SLR/DSLR Nikon.
Desain lensa Voigtlander 55mm f/1.2
Body lensa ini terbuat dari anodized aluminium, bobotnya 365 gram, relatif compact dan ringan untuk lensa fix berbukaan besar. Aperture ringnya dimulai dari f/1.2, f/1.4 sampai f/16 dengan pemberhentian setiap satu stop. Saat dipasang di kamera DSLR Nikon, kita bisa atur aperture-nya dalam 1/3 stop.
Manual ringnya bergerigi dan saat diputar mulus sekali, resistensinya pas jadi enak digunakan. Focus throw-nya sangat panjang sekitar 270 derajat. Jarak minimum fokus 45 cm sampai tak terhingga.
Pada jarak fokus 50 cm sampai 2 meter focus throw-nya sekitar 180 derajat, panjang sekali dan mudah untuk manual fokus yang sangat akurat. Kurang lebih jarak tersebut cocok sekali untuk foto portrait dan street photography.
Saat manual fokus kalau jarak jauh ke tak terhingga, lensa masuk ke dalam, semakin dekat jarak fokusnya, bagian depan lensa akan menonjol keluar. Filter threadnya 52mm mirip dengan kebanyakan lensa fix Nikon zaman SLR. Untuk lens hoodnya, sayangnya harus dibeli terpisah.
Karakter Lensa Voigtlander 55mm f/1.2
Untuk menguji lensa ini, saya memasang lensa ini ke kamera Nikon DSLR D600, kamera full frame 24MP. Saat memotret dengan kamera DSLR tentunya saya menggunakan jendela bidik, karena kinerjanya lebih cepat daripada menggunakan layar monitor secara live view, plus di dalam jendela bidik bagian bawah ada indikator arah manual fokus dan jika sudah tepat akan ada indikator bulat hijau.
Dalam praktiknya perlu waktu juga untuk manual fokus tapi jika kita mengikuti indikatornya, hasil fotonya rata-rata tepat fokusnya.
Di bukaan terbesar f/1.2 dan f/1.4, kualitas gambar lembut dengan ruang tajam yang sangat tipis, terutama untuk foto close-up. Saya melihat ada chromatic aberration di bukaan tersebut. Kualitas gambar menjadi tajam dan detail mulai dari f/2.8 dan mencapai puncaknya sekitar f5.6.
Karakter bokeh lensa ini terlihat lebih mirip lensa SLR tahun 80an yang mulus, dengan sedikit outline. Di bagian tengah bentuknya bulat, di tepi foto bentuknya sedikit pipih/distorsi.
Saya juga mencoba lensa ini dengan Leica SL dengan adapter Nikon Ai ke L-mount. Karena tidak ada kontak elektronik dari lensa ke kamera, saya harus mengganti aperture langsung di lensanya dan EXIF data tidak terekam. Memotret dengan kamera mirrorless seperti Leica SL tentunya berbeda dengan di kamera DSLR.
Kita bisa menggunakan layar monitor LCD dan fitur focus peaking & magnification, atau di jendela bidik. Saya lebih sering menggunakan jendela bidik SL karena kualitas jendela bidik SL sangat luas dan resolusinya tinggi, 4.4 juta titik.
Kesimpulan
Hasil foto kedua kamera menurut saya juga bagus, tadinya saya sempat khawatir banyak foto saya yang tidak fokus, tapi ternyata rata-rata fokus. Warna kedua kamera agak berbeda, yang di Nikon D600 terkesan netral dan segar. Foto dengan Leica SL menghasilkan warna kulit yang agak klasik dan bagus di kondisi berbagai macam cahaya yang berbeda-beda.
Menurut saya lensa ini cocok bagi yang suka desain manual fokus dan hasil foto yang lembut khas 60-80an. Lensa ini sangat fleksibel dan klasik, cocok untuk penggunaan jangka panjang.
Karena lensa ini Nikon F-mount, lensa ini cocok untuk lintas generasi, dari Nikon SLR seperti Nikon FM, Nikon Digital SLR dan sekarang di era mirrorless, kita bisa pasang dari Nikon F sampai kamera mirrorless bukan merk Nikon Z saja tapi bisa juga untuk kamera lain seperti Leica, Sony dan sebagainya asalkan dengan adapter yang sesuai.
Menurut saya lensa ini paling keren saat dipasang di kamera gaya SLR Film seperti Nikon F atau Nikon Df. Harga lensa ini Rp9.2 juta dan telah tersedia di toko online dengan persediaan yang terbatas.
Spesifikasi lensa Voigtlander 55mm f/1.2 SL IIs
- Maximum Aperture 1: 1.2
- Minimum Aperture F16
- Lens Construction 6 groups 7 elements
- Angle of View 43.0°
- Aperture Blade 9
- Minimum Focus 0.45m
- Maximum Diameter Approx. Φ69.0mm
- Length Approx. 48.1mm
- Filter Size Φ52.0mm
- Weight 365g
- Mount AI-S (CPU integrated)
- Supplied Accessory Front Cap, Rear Cap
- Lend Hood LH-55s (Optional)
Simak Video "Video: Ini Bedanya Honor 400 dan 400 Lite "
(jsn/fay)