Sigma 18-50mm f/2.8 adalah lensa yang compact untuk kamera mirrorless dengan format sensor APS-C. Lensa ini termasuk unik karena memiliki kemampuan zoom dari lebar sampai menengah dengan bukaan yang relatif besar (f/2.8) dan konstan dalam arti tidak berubah maksimum diafragmanya saat di zoom di jarak fokal berapapun.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sigma membuat dua jenis mount untuk lensa ini, diantaranya Sony E-mount dan Leica L-mount. Sayangnya saat artikel ini ditulis, Sigma belum membuat versi untuk mount kamera lain seperti untuk Canon EOS M, Nikon Z dan Fujifilm X.
Daya tarik utama lensa ini selain bukaannya besar (f/2.8) dan konstan, adalah ukurannya yang compact, filter diameternya 55mm, panjangnya 7.54cm dan beratnya pun sangat ringan di 290gram. Keistimewaan lainnya, yaitu lensa ini mampu fokus cukup dekat. Di 18mm, jarak fokus minimumnya 12cm, dan di 30mm 50cm.
Kualitas gambar yang dihasilkan lensa ini tajam di berbagai bukaan, hanya saja vinyet (gelap di ujung foto terlihat cukup jelas) dan distorsi (cembung di 18mm, sedikit cekung di 50mm). Kelemahannya akan terlihat jelas saat memotret dengan format RAW tapi tidak di JPG. Kedua kelemahan ini bisa dikurangi dengan mengaplikasikan built-in lens profile correction di software editing seperti Adobe Lightroom, dan bisa dimaklumi karena ukuran lensa yang sangat compact.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Pengalaman menggunakan lensa ini dengan Sony ZV-E10 menyenangkan karena ukurannya compact, sangat padu dengan kamera mirrorless berukuran kecil. Autofokus lancar dan cepat. Saat zoom lensa sedikit memanjang ke depan, bukan merupakan masalah untuk fotografi. Satu-satunya hal yang saya sayangkan adalah tidak adanya stabilizer di lensanya untuk membantu di kondisi pencahayaan yang sulit.
Yang tidak biasa bagi saya adalah posisi gelang untuk mengubah jarak fokal berada di depan sedangkan manual fokus di belakang / lebih dekat dengan kamera. Biasanya jarang ada lensa seperti ini dan kadang-kadang membuat saya salah putar. Untungnya gelang jarak fokal cukup besar dan tebal sehingga mudah untuk beradaptasi dan jika salah putar bisa cepat menyadarinya.
Lensa yang dijual dengan harga Rp 9.15 juta ini seharusnya populer untuk pengguna kamera mirrorless APS-C Sony E-mount atau Leica L-mount yang ingin upgrade dari lensa kit. Saya meyakini fotografer/videografer yang menggunakannya akan senang dengan kualitas ketajamaan / detail yang bisa ditangkap lensa ini di kondisi gelap maupun terang. Jenis fotografi yang cocok dengan lensa ini sangat luas, diantaranya travel, dokumentasi, wedding dan portrait.
Fotografer yang saat ini menggunakan kamera full frame resolusi besar, seperti Sony A7RIV dan Sigma fp-L tapi ingin lensa compact yang fleksibel juga cocok menggunakan lensa ini. Meskipun lensa ini hanya mencakup area APS-C, dalam arti tidak menggunakan sepenuhnya permukaan sensor, tapi resolusi yang didapatkan setara dengan 26MP, lebih tinggi atau sama dengan kamera berformat APS-C masa kini.
(jsn/agt)