2 Tahun Hilang di Laut, Kamera Ini Masih Berfungsi

Jakarta - Bisa dibilang hal mustahil bisa mendapatkan kembali barang yang sudah terjatuh ke dalam air laut, apalagi kamera yang rentan rusak di air asin. Namun kejadian ini tak berlaku bagi Tsubakihara seorang mahasiswa asal Jepang.

Pasalnya setelah kameranya terjatuh di air laut, 2 tahun kemudian kameranya kembali ke tangannya dan masih dapat berfungsi. Bagaimana bisa?

Bermula dari sekolompok anak-anak sekolah dasar kelas lima yang sedang melakukan pembersihan di salah satu pesisir pantai di Kabupaten Yilan, Taiwan.

Salah satu dari mereka menemukan sebuah objek benda yang dipenuhi karang. Setelah dibersihkan ternyata benda tersebut adalah sebuah kamera digital yang dilindungi dengan casing tahan air. Kamera tersebut diketahui tipe Canon G12

Kamera yang hilang di laut. Foto: Ubergizmo

Menariknya, meski telah berada selama bertahun-tahun di laut, kamera tersebut masih bisa dioperasikan sebagaimana dilansir detikINET dari Ubergizmo Minggu, (1/4/2019).

Park Lee yang merupakan seorang guru wali kelas pun mencoba untuk mencari tahu siapa pemilik kamera ini dengan menyalakan kameranya dan melihat isi foto-fotonya. Diketahui, foto terakhir diambil pada tahun 2015.

Lee pun membagikan penemuannya serta foto-foto di dalamnya lewat akun Facebook pribadi dalam upaya untuk melacak pemiliknya. Postingan tersebut langsung viral.

Nah, salah satu pengguna Facebook mengidentifikasi dirinya di salah satu foto. Ia merupakan teman dari pemilik kamera ini.

Sang empunya ternyata adalah seorang wanita bernama Tsubakihara mahasiswa yang kuliah di Universitas Sophia di Tokyo. Ia memang sering traveling ke Taiwan.

Setelah mencocokan wajah Tsubakihara dengan foto-foto pada kameranya, Lee pun menyerahkan kameranya kepada sang pemilik. Tsubakihara pun merasa takjub dengan penemuan tersebut dan sangat berterimakasih.

"Saya masih tidak percaya ini terjadi, tetapi satu-satunya hal yang ingin saya katakan adalah terima kasih banyak untuk setiap orang yang terlibat dengan ini! Saya sangat beruntung dan bahagia memiliki pengalaman luar biasa untuk merasakan kebaikan orang-orang," tulis Tsubakihara. (jsn/fyk)