Pria itu adalah Fauzie Helmy. Dia cukup dikenal sebagai fotografer mainan atau yang dikenal dengan toys photography. Lewat kemampuan fotografi yang dimiliki, ia memotret sebuah objek mainan hewan yang dipotret di alam terbuka.
Bukan tanpa alasan Helmy melakukan itu. Dia merasa tergerak saat melihat kondisi alam serta lingkungan satwa khususnya di Indonesia yang begitu memprihatinkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat foto-fotonya ia berharap dapat memberikan dampak positif yang bisa menggerakan hati dan kesadaran manusia secara luas demi kelangsungan kehidupan hutan dan hewan liar khususnya di Indonesia.
"Berharap setelah melihat fotonya, orang yang awalnya acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap kelangsuhan hidup fauna akan timbul rasa kekhawatiran yang besar terhadap punahnya berbagai spesies hewan," ujar Helmy yang juga merupakan seorang Dosen.
Ia juga menambahkan tak ingin di tahun-tahun mendatang anak cucunya kelak hanya bisa melihat berbagai jenis hewan hanya melalui mainan dari plastik.
![]() |
Proses Pemotretan
Saat ini banyak aplikasi edit foto yang digunakan fotografer untuk menyempurnakan hasil foto-fotonya agar tampak hidup. Namun Helmy mengaku meminimalisir penggunaan aplikasi tersebut.
"Saya meminimalisir penggunaan software atau aplikasi pengolah digital, saya berusaha mendapatkan foto sebaik mungkin agar meminimalkan olah digital," terang Helmy.
Dikatakannya ia lebih senang dan menikmati proses kreatif ini dengan membawa mainan ke tempat-tempat yang indah di seluruh pelosok negeri. Menghidupkan dan merasakan mainan-mainan ini hidup di alam sebenarnya menunggu moment yang tepat sembari menikmati keanekaragaman kultur serta budaya.
Karena itu Helmy sengaja keliling Indonesia untuk memotret mainan-mainan hewannya mulai dari Pulau komodo, Pulau Bali, Sumatra, Jawa hingga negara Jepang yang dijadikan sebagai latar belakan obyek foto.
![]() |
Proses pemotretan dirasa Helmy pun tidak mudah. Menurutnya hal tersulit adalah menggabungkan mainan dengan latar belakang aslinya agar tampak menyatu.
Karena ketika kita tiba di lokasi belum tentu dengan mudah mainan tersebut berpose. Bisa jadi lokasi tersebut ditumbuhi semak belukar.
Alhasil kita harus mencari spot lain di lokasi tersebut yang bisa menyatukan mainan dengan latar belakang. Belum lagi cuaca dan sulitnya medan yang harus dijangkau.
"Inilah seni toys photography bagaimana mainan-mainan berukuran kecil ini bisa kita hidupkan di alam yang nyata," terangnya.
Untuk pemotretan seluruh mainannya sendiri, Helmy menggunakan kamera Fujifilm X-T2.
"kita harus menjadi sutradara yang baik bagi mainan-mainan sehingga mereka bisa menjadi aktor maupun aktris yang bisa memerankan peran yang ada dalam komposisi toys photography" katanyanya.
![]() |
Dalam kesempatan ini, Helmy membagikan sedikit ilmu fotografinya. Dalam pengambilan foto ada tiga hal yang utama yang perlu diperhatikan diantaranya komposisi, pencahayaan, dan seni peran.
"Komposisi bagaimana menentukan jarak mainan yang berukuran kecil serta latar belakang agar bisa seimbang sehingga mainan tampak menyatu. Lalu pencahayaan agar gestur, ekspresi serta ide cerita bisa terekspos dengan baik," ujarnya.
"Dan yang paling penting agar foto mainan unik dan menarik yaitu seni peran, bagaimana mainan-mainan ini bisa memerankan peran yang ada dalam sandiwara kecil toys photography" punkasnya. (jsn/afr)