Kamera yang LCD-nya bisa dilipat 180 derajat ke atas itu dirilis secara global pada gelaran Photokina di Jerman beberapa waktu yang lalu, dan penjualannya di Indonesia akan dimulai pada 25 November mendatang dengan banderol harga Rp 8,8 juta.
"Kamera ini kami targetkan salah satunya untuk para pengguna yang baru mulai masuk ke ranah kamera interchangeable lens," ujar Masatsugu Naito, President Director Fujifilm Indonesia saat acara peluncuran kamera ini di Jakarta, Rabu (16/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamera ini didesain untuk pasar di Asia Pasifik, khususnya Asia Tenggara, jadi pasti cocok untuk konsumen di Indonesia," tambah Naito. Keyakinan itu bisa muncul karena Fujifilm sebelumnya sudah mensurvei 500 orang sebelum memproduksi X-A3.
X-A3 menggunakan sensor anyar yang punya resolusi lebih tinggi dibanding pendahulunya, yaitu sensor CMOS 24 megapixel. Lalu Fuji juga menambah 2 Film Simulation anyar bernama Pro Nega Hi dan Std.
Layar sentuhnya yang bisa diputar dikhususkan untuk penyuka selfie, yang juga berfitur touch screen untuk memudahkan pengoperasian.
Salah satu fitur kunci yang dijual dari X-A3 adalah jarak fokus minimalnya yang sangat dekat -- jika menggunakan lensa kitnya --, yaitu hanya 7 cm. (asj/rou)