Di dalam Canon Gallery terdapat narasi panjang soal industri optik, kamera, ruang simulasi hingga percetakan dan proyek-proyek masa depan Canon yang prestisius. Sejak prototipe kamera pertama Canon tahun 1930-an hingga teknologi futuristik ada di sini.
Sebuah lobi kecil menyambut siapa saja yang ke sini sebelum memasuki display galeri yang mewah. Display tersebut dibuat melingkar dan berpusat pada sebuah ruang pertemuan tempat Canon menjamu para tamu dan memberi penjelasan seputar Canon Gallery.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Kwanon 1933, tur dilanjutkan dengan deretan kamera Canon yang melegenda di setiap era. Termasuk kamera X-Ray pertama buatan Canon tahun 1940, CX35 dan puluhan penemuan lain yang dipajang dalam displai terhormat di bawah lampu sorot yang memfokuskan cerita dengan apik. Β
Salah satu penanda penting yakni pada tahun 2003 atau 66 tahun setelah Canon berdiri. Terlihat kamera poket IXUS yang merupakan kamera poket pertama Canon di era digital. Pada tahun-tahun serupa juga terdapat kamera EOS 10D (prosumer) dan EOS 300D (entry level) yang merupakan kamera DSLR generasi pertama Canon.
Canon Gallery di bagian sejarah Canon. (Ari Saputra/detikcom) |
Beranjak ke bilik lain terdapat teknologi yang lebih kekinian bahkan teknologi masa depan. Sebut saja soal kacamata M-Real HM-A1 yang belakangan diaplikasikan dalam bentuk kacamata 3D dan game virtual reality dan teknologi untuk merekontruksi karya lukisan hingga benar-benar sesuai aslinya.
Β
Tur singkat di Canon Gallery diakhiri dengan film pendek tentang perjalanan Canon dalam setiap era. Dan di tempat yang lebih menyerupai museum tersebut siapa saja bakal tahu.
Ternyata industri kamera bukan sekadar urusan jepret menjepret semata. Ada etos kerja, teknologi, tradisi inovasi hingga visi masa depan yang sangat dinamis. Tidak cuma perputaran keuntungan perusahaan melainkan narasi besar soal peradaban manusia, citra dan imaging yang tidak pernah selesai. (Ari/ash)
Canon Gallery di bagian sejarah Canon. (Ari Saputra/detikcom)