25 Foto Lucu Nikon Comedy Wildlife Awards 2025, Dijamin Bikin Ngakak!

Karya Valtteri Mulkahainen: "Saat saya memotret beruang, anak beruang berumur satu tahun ini melihatnya dan mulai tersenyum kepada saya. Rupanya ia sudah harus berpose di depan para fotografer". Foto: Comedy Wildlife Photo

Karha Mark Meth-Cohn Foto ini diambil saat perjalanan ke Rwanda awal tahun ini, di mana kami menghabiskan empat hari yang tak terlupakan menjelajahi Pegunungan Virunga yang berkabut untuk mencari keluarga gorila yang menganggap mereka rumah. Pada hari itu, kami bertemu dengan sekelompok besar gorila yang berkumpul di pembukaan hutan. Gorila dewasa dengan tenang mencari makan sementara gorila muda bermain dengan antusias. Seekor gorila jantan muda sangat antusias memamerkan bakat akrobatiknya; berputar, berguling, dan menendang tinggi. Menyaksikan penampilannya sungguh menyenangkan, dan saya sangat senang telah menangkap semangat bermainnya dalam foto ini. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Alison Tuck. Hari yang berangin di Tebing Bempton selama musim bersarang.Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Stefan Cruysberghs. Beberapa tahun yang lalu, sebuah tempat persembunyian kayu sederhana disewakan di hutan dekat rumah saya, yang terkenal dengan populasi tupai merahnya yang ramai. Saya telah mengunjungi tempat itu beberapa kali sebelumnya, dan akhirnya mulai bereksperimen memotret tupai yang sedang melompat. Hasilnya, banyak sekali foto yang buram, tetapi juga beberapa momen yang menyenangkan dan unik—termasuk yang saya kirimkan. Sayangnya, hutan itu telah ditebang karena serangan kumbang kulit kay Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya David Rice. Kelakuan gila burung bangau mahkota merah di pagi hari Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Warren Price. Burung guillemot ini bersarang di tebing batu kecil yang sempit dan ruang terbatas. Sarang-sarangnya berdesakan, yang sebenarnya bukan resep yang baik untuk menjadi tetangga yang baik, karena guillemot sangat teritorial. Agresi dan pertempuran sering terjadi untuk memperebutkan ruang bersarang, dan saya berhasil mengabadikan gambar guillemot berkekang yang tampak bingung ini, kepalanya terjepit erat di paruh tetangganya. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Grayson Bell. Foto ini menampilkan dua katak hijau jantan, yang merupakan spesies asli Maine. Dalam foto ini, kedua katak jantan ini berebut wilayah. Mereka akan terlibat dalam konfrontasi fisik seperti gulat untuk mempertahankan habitat berharga yang akan menarik perhatian betina. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Henry Szwinto. Seekor Gajah Sri Lanka bermain cilukba dengan telinganya. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karha John Speirs. Gambar ini diambil pada hari yang sangat mendung, saat bebek itu sedang duduk di permukaan laut, tiba-tiba seberkas cahaya menerobos awan dan meneranginya dan ia tampak dalam suasana liburan.Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Paula Rustemeier: Foto ini diambil di awal "perjalanan" fotografi satwa liar saya. Saya selalu menikmati alam, tetapi biasanya hanya memotret anjing saya, sampai saya mengamati rubah untuk esai yang saya tulis untuk pelajaran biologi di sekolah dan memutuskan untuk mencoba memotret dan belajar lebih banyak tentang rubah. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Geoff Martin. Saya sedang berada di tempat persembunyian di Zimanga, Afrika Selatan, memotret burung nasar punggung putih, atau lebih tepatnya berharap untuk memotretnya, ketika burung enggang paruh kuning selatan ini muncul dan langsung memposisikan diri di depan tempat persembunyian, menghalangi bidikan burung nasar yang jelas. Setelah beberapa menit yang membuat frustrasi, seekor elang harris datang dengan cepat dari sebelah kanan, bertepatan dengan kepergian burung enggang tersebut. Namun, ekspresi burung enggang tersebut tampak panik, menunjukkan bahwa elang tersebut sedang mengincar burung enggang untuk sarapan. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Bret Saalwaechter. Saya mengabadikan foto ini di Taman Nasional Serengeti di Tanzania. pada bulan September 2024, saat musim kemarau, ketika persediaan makanan dan air yang menipis dapat meningkatkan ketegangan keluarga. Suatu pagi di dekat Semetu Kopjes, kami menemukan kawanan singa yang terkunci dalam kebuntuan yang seru – anak-anak singa yang lapar berteriak minta susu, sementara induk-induk singa menyerah sejenak sebelum akhirnya menyerah kelelahan. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Andrew Mortimer. Di dalam selubung lubang tambang di sebuah rumah petak tambang sekitar 2 jam perjalanan dari Leonora, hiduplah koloni katak. Karena agak terlalu pendek untuk melihat melalui selubung PVC, mereka mencari tempat berlindung di mana pun mereka bisa. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Jessica Emmett. Saat berada di pagi yang mendung di Taman Bishan-Ang Mo Kio di Singapura. , perhatian saya tertuju pada dua biawak yang sedang bertarung di kejauhan. Mereka sangat dekat dengan jalan utama, namun mereka tampak sama sekali tidak terpengaruh oleh orang-orang yang berjalan, jogging, bersepeda, atau merekam video melalui ponsel. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Lars Beygang. Pagi itu sangat dingin, dengan suhu yang cukup rendah sehingga napas bebek terlihat. Saat sinar matahari pertama muncul dari baliknya, saya melihat seekor bebek mallard bertengger di pagar, berteriak-teriak ke udara. Pemandangan itu membuat saya tersenyum—sepertinya bebek itu baru saja keluar untuk merokok sebentar di bawah cahaya pagi yang dingin. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Annette Kirby Pada Februari 2025, saya terbang dari Australia Selatan yang panas ke Pulau Hokkaido, Jepang, yang bersuhu hingga -18°C. Di sana saya menyaksikan Elang Laut Steller, spesies langka dengan populasi kurang dari 5.000 ekor. Elang terbesar di dunia ini memiliki lebar sayap 2,5 meter dan dilindungi sebagai harta nasional Jepang. Saya memotret seekornya yang waspada sambil menikmati ikan hasil tangkapannya di salju tebal. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Michael Lane Elang Steller adalah elang terberat di dunia, dengan berat hingga 9 kg dan lebar sayap hingga 2,5 meter. Mereka dapat ditemukan di Rusia utara, Jepang utara, dan Korea, dan diperkirakan hanya tersisa sekitar 4.500 ekor dewasa saat ini. Selama musim dingin, tempat yang sangat baik untuk memotret raksasa udara ini adalah di Hokkaido, Jepang utara. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Antoine Rezer Setelah lima minggu di Greenland, beristirahat di Islandia dan menyaksikan elang gyrfalcon serta elang ekor putih. Saat seekor camar menyerang elang dengan menjatuhkan kotorannya, elang akhirnya pergi. Pemandangan langka ini menunjukkan bahwa motivasi bisa mengalahkan ukuran dan kekuatan. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Mark Meth-Cohn. Foto ini diambil saat perjalanan ke Rwanda awal tahun ini, di mana kami menghabiskan empat hari yang tak terlupakan menjelajahi Pegunungan Virunga yang berkabut untuk mencari keluarga gorila yang menganggap mereka rumah. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Beate Ammer. Perkenalkan Pangeran Katak di kebun kecilku — dia bermalas-malasan menjaga kebun anggurku, menunggu ciuman, tapi kurasa dia ke sini hanya untuk buah anggurnya. Amfibi yang menawan ini sepertinya salah mengira pohon anggur itu sebagai istananya, bermalas-malasan di antara buah-buah yang rimbun seolah-olah dia adalah raja kebun itu. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Yann Chauvette. Badak Bercula Satu Besar sedang berpesta dengan makanan laut yang lezat, menyelam di bawah air, dan muncul kembali dengan wig baru yang terbuat dari makanannya yang lezat. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Laurent Nilles, Seekor babun muda mendongak ketika seekor gajah mendekat, ragu apakah harus bertahan atau melarikan diri. Ia memutuskan untuk melarikan diri tak lama setelah foto itu diambil. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Peter Reinold, Saya melakukan perjalanan ke Everglades untuk memotret satwa liar, terutama buaya. Hari itu mereka tampak diam, hingga saya menemukan seekor di trotoar dan memotretnya dari jauh. Momen itu juga menjadi uji coba pertama kamera mirrorless baru saya setelah 17 tahun, dan hasilnya sungguh menakjubkan. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Hikkaduwa Liyanage Prasantha Vinod, Tiga anak macan tutul—dua betina dan satu jantan—tampak bermain di atas batu besar sebelum salah satu betina menyelidiki gerakan di semak. Fotografer menempuh 200 km dari Kolombo dan memilih jalur Katagamuwa menuju Yala, keputusan tepat karena mereka dapat menikmati momen langka bersama trio macan tutul itu. Foto: Comedy Wildlife Photo

Karya Andrey Giljo. Instruktur Lemur menunjukkan antusiasme yang sempurna, menggapai langit untuk merangkul semesta. Siswa Lemur merenungkan apakah pencerahan sepadan dengan usaha sebanyak ini sebelum sarapan Foto: Comedy Wildlife Photo