.webp)
Tim ilmuwan dari Home Team Science and Technology Agency dan Nanyang Tecknological University, Singapura telah menciptakan 10 kecoak cyborg dengan otak robot yang khusus dilatih untuk menyelamatkan nyawa saat tanggap bencana alam. Foto: The Sun/ The Strait Times
Kecoak Madagaskar dipasangi kamera inframerah dan sensor untuk mengumpulkan dan mengirimkan data kepada petugas penyelamat saat bencana terjadi. Ini dinilai lebih efektif dari anjing pelacak atau robot miniatur. Foto: The Sun/ The Strait Times
Elektroda ditempatkan di atas sistem saraf kecoak dan bisa dikendalikan oleh manusia dari tempat yang aman. Kecoak cyborg ini dapat beroperasi hingga delapan jam dengan baterai. Foto: The Sun/ The Strait Times
Terdapat juga ransel kecil yang dipasang di belakang serangga tersebut, berisi sensor, baterai, dan kamera dengan bobot kurang dari enam gram, sehingga mudah dibawa oleh kecoak. Foto: The Sun/ The Strait Times
Serangga itu bisa masuk dan keluar dari tempat-tempat kecil dengan cepat untuk menemukan orang yang terperangkap di bawah puing-puing. Jika ditemukan, ia akan memberi tahu orang yang mengontrolnya. Orang tersebut kemudian mengirim informasi dan lokasinya kepada layanan darurat untuk memulai misi penyelamatan. Foto: The Sun/ The Strait Times
