10 Pahlawan yang Selamatkan Dunia dari Bencana Besar
Hide Ads

FotoINET

10 Pahlawan yang Selamatkan Dunia dari Bencana Besar

Pool - detikInet
Selasa, 26 Mar 2024 05:45 WIB

Jakarta - Sepanjang sejarah, ada beberapa orang yang sendirian berjasa besar menyelamatkan dunia dari bencana dahsyat. Merekalah pahlawan di dunia nyata.

Alexander Fleming

Alexander Fleming: Setelah menemukan enzim lisozim di 1922, tahun 1928 dokter Skotlandia Alexander Fleming berlibur. Saat balik ke lab, ia memeriksa koleksi cawan Petri yang ditinggalkannya mengandung bakteri staphylococcus. Nah, salah satu piringnya terkontaminasi jamur. Fleming memperhatikan itu telah menghentikan pertumbuhan bakteri dan menghancurkannya. Dia telah menemukan penisilin antibakteri. Setelah bertahun-tahun penelitian, tahun 1943 penisilin diproduksi massal di AS untuk membantu pasukan mereka dan sekutunya selama Perang Dunia II. Kemudian, dibuat untuk kepentingan umum. Beberapa perkiraan menyatakan 200 juta nyawa terselamatkan berkat penemuan tidak disengaja ini. Foto: Wikipedia

Maurice Hilleman

Maurice Hilleman: Maurice Hilleman mungkin kurang dikenal. Tapi, Hilleman menemukan 40 vaksin termasuk meningitis, berbagai varian flu, campak, dan banyak lagi! Pekerjaan Hilleman diyakini menyelamatkan delapan juta nyawa per tahun. Nama besar lainnya di dunia vaksin adalah Edward Jenner. Tahun 1796, ia menyadari bahwa mereka yang terinfeksi cacar sapi kebal terhadap penyakit cacar, penyakit yang banyak membunuh saat itu. Kita juga tidak dapat membicarakan vaksin tanpa membahas Jonas Salk. Tahun 1955, setelah riset lama, vaksin polio buatannya dianggap aman digunakan dan menyelamatkan jutaan nyawa. Foto: Wikipedia

James Harrison

James Harrison: James Harrison dari Australia memiliki antibodi langka dalam plasma darahnya. Transfusinya menghasilkan suntikan yang disebut Anti-D yang membantu bayi dengan penyakit Rhesus. Setelah terinspirasi karena diselamatkan transfusi kala remaja, Harison terus melakukan donor darah sejak usia 18 tahun. Saat terpaksa pensiun setelah mencapai usia donasi maksimum di Australia yaitu 81 tahun, ia telah memberikan kontribusi menghasilkan 1.173 donasi. Harrison diyakini bertanggung jawab menyelamatkan 2,5 juta bayi di Australia. Foto: ABC

Joseph Lister

Joseph Lister: Setelah mendengar Teori Kuman Penyakit dari ilmuwan Louis Pasteur, Lister memutuskan memakai bahan kimia untuk menghancurkan kuman, dikenal sebagai antiseptik. Menggunakan asam karbol, ia mula-mula melapisi perban dengannya, meski banyak ahli bedah tak percaya. Setelah orang terselamatkan dari infeksi, Lister mulai menggunakannya di pakaian, tangan, dan instrumen. Sebelum metodologi barunya, Lister memiliki tingkat kematian sebesar 46% dari operasinya. Dari penemuannya pada tahun 1867, jumlahnya menjadi 15% dan turun menjadi 5% tahun 1877. Foto: Wikipedia

tokoh alan turing

Alan Turing: Di 1939, sekutu berjuang lawan Jerman di PD II. Mereka coba memecahkan Mesin Enigma, perangkat yang digunakan oleh Jerman untuk mengirimkan informasi rahasia. Jadi, orang Inggris minta bantuan ke Alan Turing, bintang baru di bidang matematika dan sains. Berdasarkan keberhasilan para ilmuwan Polandia, tim Turing mengembangkan Bombe, sebuah perangkat besar yang meniru Mesin Enigma dan memungkinkan sekutu untuk mencegat pesan-pesan Jerman, sehingga akhirnya menyebabkan kekalahan mereka. Diperkirakan tanpa kerja Turing, perang bisa berlangsung lebih lama dan mengakibatkan jutaan korban jiwa. Namun alih-alih dirayakan, Turing malah divonis bersalah sebagai gay dan dipaksa mengonsumsi bahan kimia. Dia bunuh diri tahun 1954 pada usia 41 tahun. Foto: Wikipedia

Vasily Arkhipov

Vasily Arkhipov: Di 1962, dunia dilanda Krisis Rudal Kuba. Pada bulan Oktober itu, Angkatan Laut Amerika menyadari kapal selam B-59 Uni Soviet di dalam air. Dengan menggunakan bom kedalaman tidak mematikan, mereka berharap memancingnya ke permukaan. Nah, kepanikan terjadi ketika kru Soviet yakin perang telah dimulai, karena mereka sudah lama tak mendengar kabar dari atasan. Lebih buruk lagi, mereka dipersenjatai torpedo nuklir dan mempertimbangkan untuk menggunakannya. Kapten dan pejabat politik sudah setuju. Namun, komandan armada Valentin Savitsky tidak melakukannya. Dia kemudian berhasil membujuk sang kapten agar tak menembakkan nuklir dan menyelamatkan nyawa tak terhitung jumlahnya. Foto: Wikipedia

Henrietta Lacks

Henrietta Lacks: Di 1951, Henrietta Lacks tak enak badan setelah melahirkan anak kelima. Dokter menemukan dia menderita kanker serviks. Sayang, kankernya menyebar cepat dan dia kehilangan nyawa. Tanpa sepengetahuannya, karena persetujuan tidak diperlukan pada saat itu, seorang dokter mengambil sel dari tumor Lacks. Mereka menemukan bahwa, tidak seperti sel normal, sel Lacks dapat membelah tanpa batas waktu dalam kondisi yang tepat. Dijuluki “HeLa,” sel-sel yang diabadikan ini sangat penting bagi penelitian medis, karena telah menyelamatkan banyak nyawa. Berbagai vaksin seperti COVID-19 dan Polio, serta pengobatan kanker dan pemahaman tentang HIV dan AIDS serta penyakit lainnya, semuanya mendapat manfaat dari sel-sel Lacks yang menakjubkan. Foto: Wikipedia

CHERNOBYL, UKRAINE, USSR - MAY 1986: Chernobyl nuclear power plant a few weeks after the disaster. Chernobyl, Ukraine, USSR, May 1986.  (Photo by Igor Kostin/Laski Diffusion/Getty Images)

Pahlawan Chernobyl: Setelah kecelakaan yang menyebabkan ledakan pada reaktor empat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl April 1986, terdapat kemungkinan kehancuran tak terhitung. Pada awal bencana, petugas pemadam kebakaran menaruh air di bawah reaktor untuk mendinginkannya. Namun bulan Mei, ada kemungkinan bahan nuklir cair meleleh ke dalam tanah, mencemari air, menyebabkan ledakan uap besar-besaran, dan menelan jutaan nyawa. Untuk mencegah hal ini, insinyur Alexei Ananenko, Valeri Bespalov, dan Boris Baranov mengajukan diri untuk melakukan misi pencegahan. Mengenakan pakaian basah, mereka berhasil pergi ke ruang bawah tanah yang dibanjiri air radioaktif untuk menguras tangki. Beruntung, semua pahlawan ini selamat usai misi heroik itu. Foto: Getty Images/Wojtek Laski

Norman Burlaug

Norman Burlaug: Dijuluki bapak Revolusi Hijau dan orang yang menyelamatkan satu miliar nyawa, Norman Borlaug sangat berpengaruh di bidang pertanian. Ahli pertanian Amerika ini mengembangkan tanaman dengan hasil tinggi dan tahan penyakit, seperti gandum, pada pertengahan 1960-an. Keberhasilannya memungkinkan negara seperti Meksiko, Pakistan, dan India menghindari bencana kelaparan yang diperkirakan akan melanda. Meksiko dan India bahkan menjadi negara swasembada biji-bijian sereal hasil karya Borlaug. Meksiko mengalami peningkatan hasil gandum 6 kali lipat dari jumlah yang dihasilkan tahun 1940-an. Borlaug mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1970 atas kontribusinya yang luar biasa. Foto: Wikipedia

Stanislav Petrov

Stanislav Petrov: September 1983, Letkol Stanislav Petrov adalah petugas jaga yang bekerja di pusat komando Serpukhov-15 di Uni Soviet. Tiba-tiba, sistem peringatan dini nuklir berbunyi. Terlacak 5 rudal ditembakkan ke arah mereka dari AS. Terjadi pada Perang Dingin, ketegangan antar negara sangat tinggi. Kemungkinan setelah Petrov memberitahu atasan tentang peringatan itu, mereka akan melancarkan serangan nuklir balasan, sehingga membuat dunia kacau. Tapi, berkat pelatihannya dan kurangnya respons dari instalasi radar di darat dalam mendeteksi serangan yang terlihat, Petrov menyimpulkan itu adalah alarm palsu. Investigasi menemukan bahwa sistem peringatan tersebut tampaknya mengira pantulan matahari ke awan adalah rudal. Aksi Petrov jelas menyelamatkan banyak nyawa. Foto: Smitsonian

Alexander Fleming
Maurice Hilleman
James Harrison
Joseph Lister
tokoh alan turing
Vasily Arkhipov
Henrietta Lacks
CHERNOBYL, UKRAINE, USSR - MAY 1986: Chernobyl nuclear power plant a few weeks after the disaster. Chernobyl, Ukraine, USSR, May 1986.  (Photo by Igor Kostin/Laski Diffusion/Getty Images)
Norman Burlaug
Stanislav Petrov
(/)