Mengenal Salamander Raksasa, Amfibi Terbesar Dunia Seangkatan Dinosaurus

Hewan ini adalah giant salamander atau salamander raksasa. Wujudnya terlihat seperti persilangan antara katak dan kadal. Sesuai namanya, ukuran hewan ini jauh lebih besar dari salamander biasa. Foto: ZME Science

Wujud salamander raksasa tampak seperti hewan prasejarah karena amfibi memang merupakan fosil hidup peninggalan dari masa lalu. Ketiga spesies salamander raksasa ini diperkirakan sudah hidup sejak zaman Jurassic atau sekitar 170 juta tahun lalu, seangkatan dengan dinosaurus. Foto: ZME Science

Ada tiga jenis salamander raksasa, yakni Japanese giant salamander (Andrias japonicus) dari Jepang, Chinese giant salamander (Andrias davidianus) dari China, dan Hellbender giant salamander (Cryptobranchus alleganiensis) yang berasal dari Amerika. Foto: ZME Science

Ketiga jenis salamander raksasa memiliki kemiripan dalam bentuk tubuh, habitat dan juga cara mencari mangsa. Ciri hewan ini antara lain memiliki tubuh dan kepala gepeng, bermata kecil, dan berkulit licin. Foto: ZSL.org

Meski mirip, ketiga jenis ini memiliki perbedaan dalam warna tubuh. Japanese giant salamander memiliki warna paling gelap dibandingkan yang lainnya yaitu hitam. Chinese salamander berwarna abu-abu kecoklatan, sedangkan Hellbender memiliki tubuh berwarna cokelat kemerahan. Foto: ZSL.org

Chinese giant salamander dapat tumbuh hingga mencapai ukuran maksimal sekitar 1,8 meter, sedangkan Japanese giant salamander sedikit lebih kecil yaitu 1,5 meter dengan berat mencapai 23 kg. Hellbender merupakan yang paling kecil di antara trio salamander raksasa ini dengan ukuran maksimal hanya mencapai 70 cm. Foto: ZSL.org

Meski tak diketahui berapa jumlah pasti salamander raksasa yang masih hidup di alam hingga saat ini, ketiganya masuk daftar The International Union for Conservation of Nature's (IUCN) Red List dengan status near threatened atau hewan terancam punah. Foto: ZSL.org

Spesies ini terancam punah karena hilangnya habitat, polusi, dan perburuan, terutama di China. Dalam pengobatan tradisional China, daging hewan ini dianggap lezat dan berkhasiat sehingga terus diburu untuk dikonsumsi. Foto: ZSL.org