Detik-detik Wanita Pendiri Startup Bodong Diganjar 11 Tahun Penjara

Detik-detik Wanita Pendiri Startup Bodong Diganjar 11 Tahun Penjara

ADVERTISEMENT

FotoINET

Detik-detik Wanita Pendiri Startup Bodong Diganjar 11 Tahun Penjara

Pool - detikInet
Selasa, 22 Nov 2022 07:30 WIB

Jakarta - Elizabeth Holmes, pendiri startup Theranos yang pernah menjadi salah satu wanita terkaya di dunia, dijatuhi hukuman penjara lebih dari 11 tahun.

Elizabeth Holmes

Elizabeth Holmes datang bersama ibunya, Noel Holmes dan kekasihnya, Billy Evans, ke pengadilan di San Jose, California beberapa hari silam. Di pengadilan ini, Holmes dijatuhi hukuman penjara lebih dari 11 tahun. Foto: Getty Images

Elizabeth Holmes

Holmes saat ini dalam keadaan hamil. Ia didukung oleh orang-orang terdekatnya menghadapi kasus yang menderanya. Foto: Getty Images

Elizabeth Holmes

Wartawan menyemut mengabadikan kedatangan pendiri startup Theranos itu, yang belakangan diketahui teknologinya adalah tipuan. Foto: Getty Images

Elizabeth Holmes

Dia terbukti bersalah menipu investor mengenai efektifitas alat tes darah buatan perusahaannya."Saya merasakan kesedihan yang mendalam terhadap apa yang dilalui orang-orang karena kegagalan saya. Pada para investor dan pasien, saya minta maaf," cetusnya, dikutip detikINET dari CNBC. Foto: Getty Images

Elizabeth Holmes

Tim pengacara wanita berusia 38 tahun awalnya berargumen bahwa hukuman maksimal untuknya adalah 18 bulan. Akan tetapi hakim mengganjarnya 11 tahun 3 bulan di balik jeruji. Foto: Getty Images

Elizabeth Holmes

Model bisnis startup Theranos adalah menjalankan uji darah dengan teknologi sendiri yang membutuhkan hanya sedikit sampel. Tes ini diklaim Holmes dapat instan mendeteksi kondisi medis seperti kanker dan kolesterol tinggi. Investor berdatangan lantaran dijanjikan bakal meraup keuntungan besar. Holmes pun menjadi salah satu wanita terkaya di Amerika Serikat pada tahun 2014, berdasarkan perhitungan Forbes. Foto: Getty Images

Elizabeth Holmes

Ian Gibbons, ilmuwan andalan Theranos, memperingatkan Holmes bahwa tes darah besutannya belum siap untuk publik dan ada ketidakakuratan dalam teknologinya. Ilmuwan lain pun mulai menyuarakan kecurigaannya pada Theranos. Foto: Getty Images

Elizabeth Holmes

Pada Agustus 2015, lembaga pemerintah FDA akhirnya mulai menginvestigasi Theranos. Regulator pemerintah lantas menemukan uji darah yang dilakukan Theranos pada pasien tidak akurat. Foto: Getty Images

Elizabeth Holmes

Pada Oktober 2015, media berpengaruh Wall Street Journal mempublikasikan temuannya soal Theranos yang ternyata teknologinya meragukan. Berita ini memicu kejatuhan Theranos dan Holmes lebih dalam. Foto: Getty Images

Elizabeth Holmes

John Carreyrou, reporter Wall Street Journal, mengungkap bahwa mesin tes darah Theranos yang dinamakan Edison, tidak bisa memberikan hasil akurat. Oleh karenanya, Theranos rupanya memakai mesin yang sama saja dengan perusahaan tes darah tradisional lain, bukan teknologi sendiri. Pada tahun 2016, lembaga FDA, Centers for Medicare & Medicaid Services, dan SEC ramai-ramai menyelidiki Theranos. Mereka berkesimpulan, telah terjadi penipuan. Foto: Getty Images

Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes
(/)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT