10 Hewan yang Dibangkitkan Ilmuwan dari Kepunahan
Hide Ads

FotoINET

10 Hewan yang Dibangkitkan Ilmuwan dari Kepunahan

Pool - detikInet
Rabu, 19 Okt 2022 08:29 WIB

Jakarta - Beberapa hewan ini terancam punah, tapi berhasil dibangkitkan kembali oleh ilmuwan dalam program konservasi.

Eurasian Lynx

Punah di Eropa tengah sejak tahun 1980-an, lynx Eurasia sudah dikembalikan ilmuwan ke beberapa negara, termasuk Swiss, Perancis, Italia dan Jerman. Program kembali ke habitat sejak tahun 1970-an membuahkan hasil walau pun ada tantangan seperti tempat tinggal mereka terlalu terpencar. Foto: dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance

Tasmanian Devil

Tasmanian devil yang habitatnya di Tasmania, pada sekitar 3.000 tahun lalu ada di seluruh Australia, tapi ketika dingo datang, populasinya anjlok. Kemudian penyakit kanker membunuh 90% populasinya. Di 2020, makhluk ini mulai diperkenalkan ke New South Wales untuk membantu kontrol serigala liar.Β  Foto: Arterra/Universal Images Group v/Arterra

Chinese alligator

Dulu banyak berkeliaran di basin sungai Yangtze, aligator China populasinya menurun drastis karena habitatnya jadi sawah. Pada 1999, tinggal ada 100 ekor. Nah tahun 2001, aligator China yang dikembangbiakkan di penangkaran dilepas kembali dan membuat jumlahnya bertambah. Foto: Future Publishing via Getty Imag/Future Publishing

Arabian oryx

Hewan Arabian oryx ini beradaptasi dengan baik untuk hidup di area padang pasir. Tapi mereka menghilang dari alam liar sejak tahun 1970-an karena perburuan. Saat ini, ribuan Arabian oryx kembali ada berkat pelepasan kembali banyak ekor ke habitat semula.Β  Foto: REDA&CO/Universal Images Group v/REDA&CO

Badak hitam

Populasi badak hitam menurun drastis di abad ke-20, tersisa 2.400 ekor di tahun 1990-an. Upaya konservasi telah meningkatkan angka mereka sampai dua kali lipat di area habitat mereka dulu.Β  Foto: dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance

Kuda Przewalski

Kuda Przewalski yang ada di Asia Tengah punah pada tahun 1960-an di habitatnya. Pada tahun 1992, beberapa ekor dari penangkaran dilepaskan kembali dan di tahun 2018, ada sekitar 500 kuda itu tinggal di sana. China juga melakukan upaya yang sama.Β  Foto: dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance

Kupu-kupu biru besar

Sempat punah di pedesaaan Inggris selama 40 tahun, kupu-kupu biru besar sukses diperkenalkan kembali di tahun 2020. Kupu-kupu itu kembali berseliweran di beberapa area, sampai ratusan jumlahnya.Β  Foto: Universal Images Group via Getty/Education Images

Serigala merah

Perburuan mengakibatkan serigala merah hampir punah di tahun 1970-an. Ilmuwan berhasil menangkao 17 ekor untuk dikembangbiakkan lagi di penangkaran. Empat pasang serigala ini dilepaskan di 1987 dan jumlahnya sempat mencapai ratusan di 2006. Akan tetapi belakangan, angkanya kian menurun. Foto: The Washington Post via Getty Im/The Washington Post

Ilustrasi cheetah

Pada abad ke-20, jumlah cheetah anjlok sampai 93% karena perburuan dan hilangnya habitat. Di habitatnya dahulu seperti India, mereka sudah punah. Negara seperti Malawi memperkenalkannya kembali ke alam liar yaitu pada tahun 2017. Angkanya memang masih sedikit, tapi mereka kembali ke sana untuk pertama kalinya setelah 20 tahun.Β  Foto: Ilustrasi cheetah (iStock)

burung guam rail

Tahun 1970-an, burung Guam rail ini hampir punah karena dimangsa oleh ular invasif. Tahun 1981, beberapa ilmuewan menyelamatkan 21 burung terakhir dan sejak itu, mengembangbiakkannya lagi. Saat ini diharapkan burung itu bisa kembali ke habitatnya di Guam tidak lama lagi. Foto: Universal Images Group via Getty/Prisma by Dukas

Eurasian Lynx
Tasmanian Devil
Chinese alligator
Arabian oryx
Badak hitam
Kuda Przewalski
Kupu-kupu biru besar
Serigala merah
Ilustrasi cheetah
burung guam rail
(/)