Ibu kota Jepang, Tokyo, memiliki tangki air raksasa di bawah tanah yang menjadi pertahanan kota ini melawan banjir. Foto: Getty Images
ika Jepang menjadi tujuan utama untuk studi pengelolaan bencana dan risiko, maka tempat ini adalah salah satu tujuan pentingnya.Β Foto: Getty Images
Tangki tersebut terdiri dari puluhan pilar seberat 500 ton yang menahan langit-langit. Sekilas, gorong-gorong raksasa ini tampak seperti pilar-pilar katedral. Foto: Getty Images
Katedral banjir ini tersembunyi 22 meter di bawah tanah sebagai bagian dari Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel (MAOUDC). Foto: Getty Images
MAOUDC sendiri adalah sistem terowongan sepanjang 6,3km dan ruang-ruang silindris yang melindungi Tokyo Utara dari banjir. Sistem ini termasuk ruang kontrol dan pengawasan seperti pada foto berikut. Foto: Getty Images
Para ahli menyebut sistem perlindungan banjirnya yang rumit adalah sebuah keajaiban dunia. Sistem ini juga mempersiapkan Jepang menghadapi perubahan iklim yang akan turut mengubah pola hujan dan cuaca. Foto: Getty Images
Upaya Tokyo melawan banjir sudah dilakukan sejak lama. Kota ini terletak di perlintasan lima aliran sungai dan belasan sungai-sungai kecil yang permukaannya naik setiap musim. Foto: Getty Images
Masing-masing tangki ini cukup untuk menampung pesawat luar angkasa atau Patung Liberty dan terhubung ke jaringan sepanjang 6,3km di saluran bawah tanah.Β Foto: Getty Images
Ingin tahu seberapa besar kekuatan saluran pembuangan ini? Bayangkan kalian berdiri di kolam standar 25 meter yang penuh sampai ke permukaan dan terhubung ke pompa dengan kekautan 13.000 tenaga kuda yang membuang air. Jika pompa itu menyala, maka cuma butuh waktu tiga detik untuk mengosongkannya, pompa bisa mendorong 200 ton air per detik.Β Foto: Getty Images
Ketika salah satu sungai meluap, air akan jatuh ke satu dari lima tangki silindris setinggi 70 meter yang tersebar di sepanjang saluran ini. Saat air mendekati Sungai Edo, 'katedral air banjir' akan mengurangi alirannya, sehingga pompa air bisa mendorongnya ke sungai. Foto: Getty Images