Jakarta - Uur Gallenku masih terus berkarya menggabungkan dua foto yang memperlihatkan perbedaan kontras di dunia ini. Karyanya masih bikin hati tersayat.
FotoINET
Perbandingan Dua Foto Kehidupan yang Menyayat Hati
Ayah dan buah hatinya. Foto: Uğur Gallenkuş
Seorang wanita berjalan melewati tenda di sebuah kamp pengungsi Suriah di kota Suruc, provinsi Sanliurfa, Turki Foto: Uğur Gallenkuş
Seorang pengungsi Suriah membawa putrinya menuju perbatasan Yunani. Foto: Uğur Gallenkuş
Mohammed Mohiedin Anis, 70, merokok di pipanya ketika dia duduk di kamarnya di Aleppo. Foto: Uğur Gallenkuş
Relawan membantu seorang pria dan bayi pengungsi ketika para pengungsi saat tiba di pantai Pulau Lesbos Yunani setelah melintasi laut Aegea. Foto: Uğur Gallenkuş
Bangunan yang hancur di Mosul membingkai melalui jendela hotel yang rusak di dekat Kota Tua. Foto: Uğur Gallenkuş
Vickie, 4 tahun, tengah berjalan di kamp transit Kuluba, Uganda. Foto: Uğur Gallenkuş
Para migran menunggu untuk diselamatkan oleh anggota LSM Spanyol Proactiva Open Arms. Mereka mencoba mencapai Eropa dengan kapal karet yang penuh sesak melintasi pantai utara Libya. Foto: Uğur Gallenkuş
Pejuang anak dengan pose dengan pistol di fasilitas pelatihan militer selama perang saudara Liberia. Foto: Uğur Gallenkuş
Pengungsi dan migran dari Eritrea, Mali, Bangladesh menunggu di atas kapal untuk diselamatkan di Laut Mediterania. Foto: Uğur Gallenkuş
seorang bocah lelaki minum air dari Sungai Akuem, dekat desa Malual Kon di Bahr el Ghazal State, Sudan.Foto: Uğur Gallenkuş
Ali Nassar Fadil, 4 tahun, terbaring di sebuah bangsal di rumah sakit Palang Merah Italia, pada 13 April 2004 setelah kehilangan lengan dan kaki kirinya setelah ledakan dari udara oleh pasukan AS yang menewaskan kakeknya dan 9 lainnya di Fallujah, Irak. Foto: Uğur Gallenkuş
Gadis pengungsi Rohingya yang baru tiba di Bangladesh. Foto: Uğur Gallenkuş
Bom jatuh dari MIG-23 di timur ibukota Damaskus. Foto: Uğur Gallenkuş
Alladin yang berusia sembilan tahun mengumpulkan amunisi bekas untuk dijual di Aleppo, Suriah. Foto: Uğur Gallenkuş
Sebuah ruang kelas hancur total setelah serangan Taliban di Swabi di Pakistan. Agustus 2012 Foto: Uğur Gallenkuş
Anak-anak dari keluarga pengungsi Suriah menggunakan batu paving sebagai bantal di Erbil, Irak pada 2013. Foto: Uğur Gallenkuş
Seorang gadis pengungsi mengamati matahari terbenam di Kamp Pengungsi Dibaga Foto: Uğur Gallenkuş
Bocah Suriah itu duduk di tank yang hancur di Suriah pada 2015. Foto: Uğur Gallenkuş
Tangan para pengungsi mengulurkan tangan ketika mereka mencari sumbangan di kamp Balukhali pada 18 September 2017 di Cox's Bazar, Bangladesh Foto: Uğur Gallenkuş
Kurshida yang berusia 2 tahun memegang lukisannya di "ruang ramah anak" CODEC dan UNICEF pada 21 September 2017 di Cox's Bazar, Bangladesh. Foto: Uğur Gallenkuş
Seorang anak Afganistan berdiri di dalam reruntuhan SMA Habibia yang hancur namun masih difungsikan untuk belajar mengajar. Foto: Uğur Gallenkuş
Anak-anak selalu menjadi korban perang. Foto: Uğur Gallenkuş
Semogalah Indonesia dijauhkan dari konflik yang memicu perang saudara. Foto: Uğur Gallenkuş
Dan semoga negara-negara yang masih berkonflik segera damai, sehingga tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban perang. Foto: Uğur Gallenkuş











































