20 Bos Teknologi Dunia yang Tak Lulus Kuliah

20 Bos Teknologi Dunia yang Tak Lulus Kuliah

ADVERTISEMENT

FotoINET

20 Bos Teknologi Dunia yang Tak Lulus Kuliah

Istimewa - detikInet
Selasa, 28 Mei 2019 03:26 WIB

Jakarta - Meski tak tamat kuliah, para sosok ini terbukti mampu (atau pernah) jadi bos teknologi dunia walaupun tanpa harus punya gelar sarjana. Siapa saja mereka?

Co-Founder dan CEO Facebook Mark Zuckerberg tak pernah menyelesaikan salah satu dari dua jurusan (psikologi dan ilmu komputer) yang diambilnya semasa kuliah. Dia merilis thefacebook.com saat menjadi mahasiswa di Universitas Harvard. Foto: Getty Images

Founder Wordpress Matt Mullenweg mengembangkan perangkat lunak open source untuk platform blogging Wordpress kala menjadi mahasiswa di Universitas of Houston. Waktu itu, Mullenweg yang berusia 19 tahun belajar filsafat dan ilmu politik. Foto: Dok. The Richest

Seperti para bos teknologi, Co-Founder dan CEO Fitbit James Park pun keluar dari Universitas Harvard. Pada 1998, ia meninggalkan jurusan ilmu komputer untuk mengejar karir sebagai wirausaha. Foto: Irish Times

Co-Founders Stripe John and Patrick Collison ini dibesarkan di Irlandia dan keduanya datang ke Boston untuk mengenyam kuliah, di mana Patrick di MIT dan John di Harvard. Mereke menetas ide untuk bisnis pertamanya, sebuah perusahaan manajemen lelang online bernama Auctomatic. Akhirnya mereka putus kuliah demi membangun perusahaan teknologi di San Francisco.Foto: Irish Times

Tercatat Co-Founder dan CEO Twitter Twitter & Square Jack Dorsey keluar sekolah dua kali. Pertama kali mendaftarkan diri di Universitas Missouri Rolla, kemudian pindah ke NYU dua tahun kemudian. Di NYU, ide melahirkan Twitter tercipta, ia pun tak melanjutkan pendidikan tingginya itu dan fokus mengembangkan perusahaan teknologi. Foto: GettyImages/Drew Angerer/

Co-Founder dan CEO Spotify Daniel Ek tumbuh besar di Swedia. Ia sempat mendaftarkan diri ke KTH Royal Institue of Technology pada 2012 yang hanya bertahan delapan minggu. Foto: Getty Images

Pendidikan di Universitas of Illinois dan Universitas of Chicago tak pernah ditamatkan oleh Co-Founder dan CEO Oracle Larry Ellison. Lantas, Elliosn pindah ke California, di mana perusahaan teknologi banyak berkembang. Foto: Getty Images

Saat di SMA, Co-Founder Napster dan Mantan Presiden Facebook Sean Parker mampu menghasilkan USD 80.000 per tahun melalui berbagai proyek pemrograman dan coding. Melimpahnya duit yang dimilikinya membuat ia tidak kuliah dan memilih meluncurkan situs web berbagi musik Napster di 1999. Foto: Getty Images

Co-Founder dan mantan CEO Twitter Evan Williams besar di sebuah kota kecil di Nebraska dan kuliah di University of Nebraska-Lincoln. Tetapi, ia merasa bahwa kuliah itu 'buang-buang waktu'. Williams pun pindah ke Florida dan berkeliling berbagai kota sebagai pekerja lepas dan bekerja di bidang teknologi. Foto: David Paul Morris/Getty Images

Co-Founder dan mantan CEO Apple Steve Jobs menghadiri Reed College di Portland, Oregon, sebuah universitas swasta yang pernah dikatakannya dalam pidato pembukaan "hampir semahal Stanford." Dia dilaporkan keluar setelah satu semester, tetapi dia tetap tinggal di daerah itu dan menghadiri kelas-kelas yang menarik baginya. Foto: Justin Sullivan/Getty Images

Saat kuliah di San Jose State University, Co-Founder WhatsApp Jan Koum juga bekerja sebagai penguji keamanan di Ernst & Young. Saat di situ, Koum dibawah membantu di Yahoo, di mana ia bertemu dengan Brian Acton dan terlahirlah WhatsApp. Foto: Reuters

Co-Founder Facebook dan Asana Dustin Moskovitz belajar ilmu komputer di Harvard yang saat kuliah sekamar dengan Zuckerberg. Moskovitz yang kala itu membantu Zuck membangun situs barunya, belajar bahasa coding. Bersama Zuck, Moskovitz keluar dari Harvard dan bekerja penuh di Facebook. Foto: Telegraph

Co-Founder dan mantan CEO Uber Travis Kalanick pun demikian seperti bos Teknologi kebanyakan. Belajar teknik komputer di UCLA, ia justru keluar pada tahun 1998 dan bekerja mengembangkan mesin pencari peer-to-peer yang disebut Scour. Foto: Bizjournals

Co-Founder Dropbox Arash Ferdowsi adalah salah satu mahasiswa di MIT dan belajar ilmu komputer di sana. Di 2007, ia digaet Drew Houston yang baru lulus di kampus yang sama dan Ferdowsi pun keluar dari MIT dan mengembangkan Dropbox. Foto: Netkidunya

Kepala sekolahnya pernah mengatakan kepada Founder Virgin Group Richard Branson bahwa ia akan berakhir di penjara atau menjadi jutawan akibat prestasi buruknya di sekolah. Foto: Getty Images

Founder Tumblr David Karp bahkan tidak pernah menyelesaikan sekolah menengah di New York City - dia keluar pada usia 14 . Alih-alih menuju perguruan tinggi, ia memasuki dunia teknologi, dan dengan cepat menjadi kepala kantor teknologi untuk papan pesan online yang sekarang sudah tidak berfungsi bernama UrbanBaby yang dibeli oleh CNET pada tahun 2006. Foto: Getty Images/Thos Robinson

Tak betah di Universitas of Texas membuat Michael Dell Pendiri dan CEO Dell keluar dari dunia mahasiswa. Ia lalu menjual komputer PC sehaga USD 180 ribu untuk menyakinkan orang tuanya bahwa tak pelu kuliah. Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II

Saat Co-Founder Ventura Digg Kevin Rose mendaftar sebagai mahasiswa ilmu komputer di Universitas Nevada, Las Vegas, ia sudah bekerja sebagai teknisi di lokasi uji coba nuklir Departemen Energi. Dia putus sekolah pada akhir tahun keduanya untuk pergi ke Bay Area. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Co-Founder dan Pendiri Microspft Paul Allen keluar dari Washington State University setelah dua tahun bekerja jadi programmer di Boston.  Foto: Reuters

Tak lengkap rasanya kalau tidak menyebutkan Co-Founder Microsoft Bill Gates. Ia adalah bos teknologi tersukses di dunia yang rupanya tidak tamat kuliah dengan meninggalkan Harvard di 1975. Foto: Instagram

(/)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT