Bukan Setan Gundul, Ini Para Genius Gundul
Hide Ads

FotoINET

Bukan Setan Gundul, Ini Para Genius Gundul

Istimewa - detikInet
Jumat, 10 Mei 2019 12:44 WIB

Jakarta - Jagat teknologi dipenuhi para genius yang gundul atau botak, mungkin saking seringnya berpikir. Ini sebagian di antaranya.

Dara Khosrowshahi menjabat CEO Uber sejak tahun 2017, menggantikan sang pendiri, Travis Kalanick. Pria imigran Iran ini sudah malang melintang di jagat teknologi. Sebelum di Uber, dia adalah CEO Expedia. Dara termasuk salah satu CEO dengan bayaran tertinggi. Foto: Getty Images

Tangan dingin Jeff Bezos membawa Amazon menjadi perusahaan toko online terbesar di dunia. Ia pun kokoh menjadi orang paling berharta di Bumi sampai saat ini. Selain Amazon, ia pun punya perusahaan wisata luar angkasa bernama Blue Origin. Foto: Reuters

Sekarang berambut lebat, Elon Musk dulu sebenarnya botak. Mungkin ada teknologi yang menumbuhkan rambutnya.Β  Kegeniusan seorang Elon diakui luas dengan perusahaan ciptanannya yang penuh inovasi dari SpaceX, Tesla sampai Boring Company. Foto: istimewa

Dilahirkan di India, Satya Nadella menjabat CEO Microsoft sejak 2014. Prestasinya begitu mentereng, membawa Microsoft kembali ke masa kejayaan dan belum lama ini menjadi perusahaan elit bernilai USD 1 triliun. Foto: Getty Images

Andy Rubin adalah sosok utama yang melahirkan sistem operasi Android. Pria keturunan bangsa Yahudi ini pernah bergabung ke Apple dan Microsoft sebelum membuat cikal bakal Android yang akhirnya diakuisisi Google. Foto: istimewa

Dick Costolo pernah menjabat sebagai CEO Twitter di masa awal perkembangannya pada tahun 2010 sampai tahun 2015. TIME pernah memasukkannya sebagai salah satu CEO paling berpengaruh di Amerika Serikat. Foto: GettyImages

Steve Ballmer adalah sahabat Bill Gates yang menjadi CEO Microsoft sejak tahun 2000 sampai 2014. Ia suka tampil meledak-ledak dan merupakan salah satu orang terkaya dunia dengan harta lebih dari USD 45 miliar. Foto: Getty Images

Masayoshi Son merupakan orang terkaya di Jepang. Dia pendiri sekaligus CEO konglomerasi Softbank yang telah berinvestasi di banyak perusahaan termasuk Uber, Grab sampai Yahoo Jepang. Foto: Getty Images

Kelahiran Ukraina, Jan Koum mendirikan WhatsApp bersama rekannya Brian Acton pada tahun 2009 yang kini menjadi layanan messaging terbesar di dunia. Sebelumnya, Koum pernah bekerja di Yahoo. Foto: Reuters

(/)