Penampakan Langka Zuckerberg Berjas Lengkap dan Dijaga Ketat
Hide Ads

FotoINET

Penampakan Langka Zuckerberg Berjas Lengkap dan Dijaga Ketat

Istimewa - detikInet
Selasa, 10 Apr 2018 10:15 WIB

Jakarta - Mark Zuckerberg mendatangi gedung parlemen Amerika Serikat dan menghadap senator terkait skandal penyalahgunaan 87 juta pengguna Facebook.

Tampak Zuckerberg mendatangi gedung Capitol Hill di Washington, tempat di mana parlemen Amerika Serikat bermarkas. Foto: Reuters

Zuckerberg memakai setelan jas lengkap dan dijaga ketat oleh polisi. Foto: Reuters

Zuckerberg terutama akan ditanyai soal skandal kebocoran data yang menimpa 87 juta pengguna Facebook, yang disalahgunakan oleh perusahaan Cambridge Analytica. Kemudian mungkin juga terkait operasi Rusia yang diyakini turut mempengaruhi Pilpres AS tahun 2016 lewat Facebook. Foto: Reuters

"Kami tidak mengambil pandangan lebih luas soal tanggung jawab kami dan itu adalah kesalahan besar. Itu adalah kesalahan saya dan saya meminta maaf," demikian pernyataan tertulisnya pada parlemen. Foto: Reuters

Foto: Reuters

Jika Zuckerberg tidak memberikan jawaban memuaskan pada Konggres, kemungkinan Facebook akan dikenakan regulasi lebih ketat soal perlindungan data user.Β Foto: Reuters

Zuck bertemu senator top dari Partai Republik dan Partai Demokrat yang akan menanyainya pada pertemuan bersama pada hari Selasa waktu setempat. Foto: Reuters

Kemudian pada hari Rabu seperti dikutip detikINET dari Reuters, pria berusia 33 tahun ini akan ditanyai lebih lanjut oleh House Energy and Commerce Committee. Foto: Reuters

"Pesan yang ingin aku sampaikan padanya adalah bahwa jika kita tidak mengendalikan penggunaan media sosial, tidak ada satupun dari kita yang akan memiliki privasi lagi," tandas senator Bill Nelson dari Partai Demokrat setelah bertemu dengan Zuck. Foto: Reuters

Selain masalah pencurian data, Zuck diprediksi akan dihujani pertanyaan soal Pilpres 2016. Dalam pernyataan tertulisnya ke Parlemen, Zuck mengakui bahwa pihaknya tidak berbuat cukup banyak dalam mencegah campur tangan pihak asing melalui situsnya. Foto: Reuters

"Jelas bahwa kami tidak berbuat cukup untuk mencegah tool itu digunakan untuk merusak. Dari berita palsu, campur tangan asing di pemilu, ujaran kebencian dan juga privasi data," tulis Zuck. Foto: Reuters

Pemuda yang drop out dari Universitas Harvard ini pun harus menyiapkan mentalnya untuk menghadapi pertanyaan bertubi dari Parlemen nanti. Foto: Reuters

(/)