Potret Ribuan Karyawan Google Ramai-ramai Protes Trump

Keputusan Trump adalah melarang warga dari 7 negara yaitu Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman untuk memasuki AS selama 90 hari, sebelum akan diberlakukan peraturan baru yang lebih ketat dalam proses pemberian visa. Ini adalah salah satu slogan yang dibawa karyawan di kantor Google. (Foto: Screenshot Twitter)

Sedikitnya ada seribu karyawan Google berkumpul di kantor pusat di Mountain View, California. (Foto: Screenshot Twitter)

Secara total, Google mengestimasi lebih dari 2.000 karyawan melakukan protes bersamaan di beberapa kantor di AS, termasuk di New York dan Seattle. (Foto: Screenshot Twitter)

Dalam aksi demo tersebut turut hadir CEO Google Sundar Pichai serta pendiri Google, Sergey Brin. (Foto: Screenshot Twitter)

Peraturan imigrasi Trump yang dinilai diskriminatif ternyata sudah diterapkan saat ini dan beberapa orang dari negara itu sudah kesulitan masuk AS. (Foto: Screenshot Twitter)

Beberapa dilarang masuk pesawat yang akan terbang di AS dan ada yang diinterogasi setibanya di bandara AS. Google termasuk yang paling kena dampak peraturan tersebut. (Foto: Screenshot Twitter)

Karyawan Google banyak membawa slogan diantaranya seperti "No Ban, No Wall, Resist," "Proud Queer Immigrant," dan "Make America Welcoming Again". (Foto: Screenshot Twitter)

Beberapa karyawan Google yang berasal dari negara yang masuk daftar cekal AS ikut dalam aksi tersebut. (Foto: Screenshot Twitter)

"Kami kecewa akan dampak aturan ini dan juga proposal lain yang bisa membatasi karyawan Google dan keluarga mereka, atau bisa menciptakan penghalang dalam membawa talenta berbakat ke AS," tulis Pichai, dalam memo internal pada para karyawannya. (Foto: Screenshot Twitter)