Pertempuran antara Israel dengan Hamas merupakan pertempuran tidak seimbang jika didasarkan pada jumlah dan kecanggihan persenjataan. Namun, Hamas memiliki kekuatan menarik yaitu terowongan.
Terowongan yang dijuluki 'Gaza Metro' buatan Hamas difungsikan untuk sistem distribusi senjata maupun pergerakan pasukan. Dari terowongan inilah Hamas dilaporkan mendapat, mengatur dan mengirim suplai senjata yang dimiliki ke seluruh pasukan seperti dilansir dari NDTV.
Terowongan dengan beragam bentuk dan teknologi memang sudah digunakan selama berabad-abad dalam peperangan. Sejak abad 66 sampai saat pemberontakan Yahudi kepada Romawi, Vietkong dalam Perang Vietnam sampai Al Qaeda saat Perang Afganistan.
Terowongan Vietkong
Dalam menghadapi musuh yang menjadikan terowongan sebagai penunjang pertempuran, Amerika mengalami mimpi buruk yang mengerikan di Vietnam.
Selama 20 tahun Perang Vietnam, Vietkong menggunakan terowongan mereka untuk berbagai hal. Mulai dari menyerang pasukan AS dengan taktik 'hit and run' melalui terowongan, membangun shelter perlindungan sampai sebagai jebakan bagi pasukan AS.
Pasukan Vietkong membangun terowongan di bawah lokasi kamp pasukan AS, yang terbesar adalah di Cu Chi. Setelah itu mereka melakukan serangan dan menghilang tanpa terdeteksi.
Alasan lain Vietkong membangun terowongan tersebut selain sebagai infrastruktur penunjang serangan adalah untuk menghindari pengintaian dari helikopter AS. Karena taktik ini, AS harus membangun unit 'Tunnel Rats' yang bertugas untuk menemukan persembunyian Vietkong di dalam tanah.
Di dalam terowongan tentara Vietkong dapat bersembunyi, berlatih, dan berpindah dari satu area ke area lain tanpa terdeteksi. Gerilyawan Vietkong akan bersembunyi di terowongan tersebut, muncul untuk menyergap musuh, kemudian kembali tanpa terdeteksi.
Diagram salah satu terowongan menunjukkan canggihnya jaringan sumur, sistem air, tempat penyimpanan, dan jebakan maut di terowongan semacam itu. Sudah dibom berulangkali tapi tetap sulit dihancurkan, AS akhirnya mengerahkan pasukan ke dalamnya untuk berperang langsung.
"Menghadapi serangan gerilya terorganisir di pangkalan tersebut, pasukan Amerika mengebom labirin bawah tanah Vietkong secara besar-besaran, namun itu belum cukup. AS akhirnya mengirimkan tentara yang dikenal sebagai "Tikus Terowongan" ke sana. Berbekal pistol ringan dan beberapa perlengkapan lainnya, mereka menghadapi ancaman seperti jebakan, binatang, dan pejuang musuh," tulis Insider.
Terowongan ala Al Qaeda
Ketika AS menjalankan Operasi Enduring Freedom ke Afghanistan pasca serangan terhadap World Trade Center, AS gagal menangkap pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.
Sebabnya adalah terowongan yang rupanya telah dipersiapkan untuk Osama melarikan diri ke Pakistan. Pelarian ini terjadi saat Pertempuran Tora Bora.
Jaringan terowongan yang pembangunannya diawasi Bin Laden itu juga memainkan peran penting selama perang Uni Soviet-Afghanistan ketika Bin Laden mengubahnya menjadi benteng yang tangguh. Serangan udara AS yang tiada henti dan bahkan bom seberat 15.000 kg, yang dikenal sebagai Daisy Cutter, tak dapat menghentikan Bin Laden melarikan diri dari Tora Bora.
Pada akhirnya Osama berhasil menjalani kehidupan di sekitar Pakistan dengan cukup aman, sebelum terbunuh dalam operasi Navy Seals di 2011.
*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
Simak Video "Video: Israel Serang Markas Media Lokal Palestina, Tewaskan 1 Jurnalis"
(fyk/fyk)