Di tengah hiruk-pikuk drama tumbler hilang di KRL yang menyita perhatian publik selama beberapa hari terakhir, sejumlah warganet mengajak untuk mengalihkan fokus ke isu yang jauh lebih genting: bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Ajakan untuk menghentikan perdebatan sepele dan memberi ruang bagi isu kemanusiaan ini menyeruak lewat tagar #PrayForSumatera yang kini menguasai lini masa X (Twitter).
Fenomena ini dipicu kritik warganet yang menilai drama tumbler seharga Rp 99 ribu itu telah terlalu mendominasi ruang diskusi publik. Padahal, sejak 24-26 November 2025, sejumlah daerah di Sumatera Utara, Sumatera Barat, hingga Aceh dilanda bencana besar yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan masif.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir dan longsor di Sumatera Utara menyebabkan setidaknya 34 orang meninggal dunia, 11 luka-luka, dan puluhan lainnya masih hilang. Wilayah seperti Mandailing Natal, Padang Sidempuan, hingga Tapanuli terdampak parah akibat hujan deras yang membuat sungai meluap dan jembatan putus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Sumatera Barat, pemerintah telah menetapkan status darurat bencana hingga 8 Desember 2025. Sementara itu di Aceh, banjir bandang memutus akses jalan, merendam permukiman, dan memadamkan listrik di beberapa kabupaten.
Meski skala bencananya besar, sorotan publik dinilai kalah heboh dari drama tumbler yang menyebabkan seorang petugas KAI diberhentikan, hingga ada kiriman karangan bunga untuk mendukungnya.
Seruan untuk mengalihkan perhatian ke isu kemanusiaan dipicu sebuah unggahan viral dari akun @tanyarlfes, yang menulis:
"Udahan ya ngurusin kasus tumblernya? Tolong buka mata kalau di Aceh, Sumut, dan Sumbar sedang kena bencana banjir. Tolong up agar segera mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat. #PrayForSumatera"
Unggahan tersebut mendapat ribuan like dan repost, memicu efek domino yang membuat isu bencana di Sumatera kembali naik ke permukaan.
Akun lain seperti @MOQEELFORTRESS ikut menyuarakan ajakan serupa:
"Teman-teman, yuk bantu like, repost dan ramaikan ht terkait bencana di Sumatera. Dukungan kecil ini sangat berarti. Mari terus suarakan keadaan saudara kita di Sumatera."
#AllEyesOnSumatera #PrayForSumatera"
Dalam 24 jam terakhir, tagar #PrayForSumatera melonjak drastis, disertai unggahan foto dan video kondisi banjir: rumah roboh, warga menyelamatkan diri, hingga jalan provinsi yang putus total.
BMKG memprediksi hujan sedang hingga lebat masih akan terjadi di wilayahterdampak hingga 28 November 2025. Netizen diharapkan terus ramaikan tagar untuk mendukung korban, termasuk donasi melalui lembaga resmi seperti PMI atau BNPB.
(afr/afr)











































