Bos DeepSeek Khawatir AI Bakal Rebut Pekerjaan Manusia
Hide Ads

Bos DeepSeek Khawatir AI Bakal Rebut Pekerjaan Manusia

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 11 Nov 2025 10:45 WIB
DeepSeek
Bos DeepSeek Khawatir AI Bakal Rebut Pekerjaan Manusia Foto: Joel Saget via The Guardian
Jakarta -

Setelah popularitasnya melonjak sejak awal tahun ini, CEO dan petinggi DeepSeek jarang memberikan pernyataan di depan publik. Baru-baru ini salah satu petinggi seniornya muncul di diskusi publik dan memberikan peringatan tentang masa depan AI.

Chen Deli, peneliti senior di DeepSeek, menjadi salah satu pembicara di World Internet Conference mewakili CEO Liang Wenfeng. Ia duduk di panggung bersama eksekutif dari lima perusahaan teknologi China lainnya, yang dijuluki 'enam naga kecil' AI.

Saat ditanya tentang kesuksesan DeepSeek yang meroket dalam waktu singkat, Chen mengatakan AI bisa menjadi alat yang membantu pekerjaan manusia dalam jangka pendek, namun dalam 10-20 tahun kemudian AI dikhawatirkan akan semakin pintar dan bisa merebut pekerjaan manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam 10-20 tahun ke depan, AI dapat mengambil alih semua pekerjaan (yang dilakukan manusia) dan masyarakat akan menghadapi tantangan yang sangat besar, sehingga pada saatu itu perusahaan teknologi harus mengambil peran sebagai 'pembela'," kata Chen, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/11/2025).

ADVERTISEMENT

"Saya sangat positif tentang teknologi (AI) tapi saya melihat dampak negatif yang dapat ditimbulkan terhadap masyarakat," sambungnya.

Chen menambahkan saat ini AI masih memiliki banyak keterbatasan, yang artinya manusia dan mesin masih dalam 'fase bulan madu'. Tapi ia memperingatkan sebagian besar pekerjaan dapat diotomatisasi.

Ia pun mendorong perusahaan AI untuk bertindak sebagai whistleblower dengan memperingatkan masyarakat umum tentang pekerjaan yang akan hilang terlebih dulu.

"Manusia pada akhirnya akan terbebas sepenuhnya dari pekerjaan, yang mungkin terdengar baik tapi sebenarnya akan mengguncang masyarakat ke akar-akarnya," ucap Chen.

Meski menyadari potensi ancaman AI terhadap kehidupan manusia, Chen mengatakan memperlambat atau menghentikan pengembangan AI bukan hal yang realistis, mengingat insentif keuntungan yang mendorong sektor ini. Sama seperti perusahaan AI lainnya, DeepSeek juga berencana mengembangkan AI super pintar yang kemampuannya setara manusia atau yang biasa disebut AGI.

"Bahkan bisa dikatakan bahwa tanda keberhasilan revolusi AI adalah teknologi ini menggantikan sebagian besar pekerjaan manusia," ujarnya.




(vmp/afr)
Berita Terkait