Jangan Biarkan Anak SD Banyak Main HP, Riset Ungkap Bahayanya
Hide Ads

Jangan Biarkan Anak SD Banyak Main HP, Riset Ungkap Bahayanya

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 15 Okt 2025 15:10 WIB
Top view image of two kids lying on the floor and playing with tablet and smartphone watching movie or gaming. Mockup or template for web or application design.
Jangan Biarkan Bocah SD Kebanyakan Main HP, Ini Bahayanya. Foto: iStock
Jakarta -

Anak-anak kecil yang menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar cenderung memiliki hasil yang lebih buruk pada tes standar dalam membaca dan matematika selama tahun-tahun sekolah dasar mereka. Demikian ditemukan dalam sebuah studi baru yang penting dari Kanada.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open ini melacak lebih dari 5.400 anak dari masa kanak-kanak hingga kelas tiga dan enam, yang menawarkan beberapa bukti terkuat sejauh ini bahwa waktu yang dihabiskan layar mungkin memiliki efek jangka panjang pada prestasi akademik.

Penelitian ini menemukan tiap jam tambahan waktu layar harian pada anak usia dini dikaitkan dengan kemungkinan sekitar 9 hingga 10 persen lebih rendah untuk mencapai skor tes dalam membaca dan matematika. Berdasarkan temuan tersebut, Dr. Sanjeev Kothare, direktur divisi neurologi pediatrik di Cohen Children's Medical Center, memiliki pesan sederhana untuk orang tua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kembali ke masa lalu yang konvensional di mana kita membacakan mereka cerita dan lebih banyak mengerjakan buku sungguhan daripada menggunakan iPad dan media sosial. Platform-platform ini mungkin menghambat perkembangan mereka," katanya yang dikutip detikINET dari Newsweek.

ADVERTISEMENT

"Saya pikir ini merupakan peringatan penting untuk menyatakan bahwa waktu menonton layar harus dibatasi pada populasi rentan ini agar jaringan saraf yang memadai dapat berkembang di usia pertumbuhan yang rentan ini ketika sekolah dan semua hal penting ini berlangsung," imbuhnya.

Para peneliti mengamati 3.322 siswa kelas tiga dan 2.084 siswa kelas enam di Ontario, Kanada, antara tahun 2008 dan 2023. Orang tua melaporkan total waktu menonton layar anak-anak mereka-termasuk TV, media digital, dan video game, dan hasil tersebut dikaitkan dengan skor tes standar provinsi.

Studi ini menemukan bahwa anak yang menghabiskan lebih banyak waktu nonton televisi atau menggunakan media digital mendapat skor lebih rendah pada tes membaca dan matematika di kelas tiga dan enam. Video game juga dikaitkan dengan prestasi membaca lebih rendah di kelas tiga, terutama di kalangan anak perempuan, yang menunjukkan penurunan kinerja membaca dan matematika ketika jam bermain game tinggi.

Hasil ini memperkuat dugaan lama bahwa terlalu banyak paparan layar pada anak usia dini dapat mengganggu perkembangan otak normal. "Ada dua teori. Pertama, karena mereka terlalu asyik dengan layar sehingga mereka tidak memperhatikan proses pembelajaran. Kemungkinan kedua, neuron mereka diprogram ulang, dan proses pembelajaran terhambat atau berkurang karena waktu layar," papar Kothare.

Penelitian di masa mendatang mungkin perlu menggunakan pencitraan otak untuk membandingkan jaringan saraf anak-anak dengan penggunaan layar tinggi, dibandingkan dengan mereka yang paparannya terbatas.

Para peneliti menyimpulkan bahwa intervensi dini dan terarah-yang dikembangkan melalui kerja sama antara orang tua, sekolah, dan profesional kesehatan dapat membantu mengurangi paparan layar yang berlebihan dan mendukung fondasi akademis yang lebih kuat.

Simak juga Video 'Kecanduan Main HP, Apa Dampak Buruknya?':
(fyk/fay)
Berita Terkait