Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert gagal membawa skuad Garuda melangkah ke Piala Dunia 2026 setelah tersingkir di putaran keempat Kualifikasi Zona Asia Grup B.
Usai kegagalan tersebut, Kluivert menyampaikan pernyataan lewat akun Instagram pribadinya, @patrickkluivert9. Namun unggahan itu justru menuai perhatian publik - bukan karena isi pesannya, melainkan sikap sang pelatih yang menutup kolom komentar dan tak menyertakan kata "maaf" di dalam tulisannya.
Dalam unggahan berbahasa Inggris itu, Kluivert mengaku merasakan kesedihan yang sama dengan masyarakat Indonesia. Eks pemain timnas Belanda tersebut juga menyatakan siap menanggung tanggung jawab atas hasil yang diraih tim Garuda.
"I feel the same pain and disappointment that you do... As head coach, I take full responsibility," tulis Kluivert dalam pernyataannya.
'
Ia menambahkan, seluruh pemain dan staf telah bekerja keras untuk membawa nama Indonesia di kancah internasional, meski hasil akhirnya belum sesuai harapan.
Namun di sisi lain, sejumlah warganet menilai tindakan Kluivert yang menutup kolom komentar dan tidak menyampaikan permintaan maaf secara eksplisit kurang mencerminkan empati terhadap kekecewaan suporter. Terlebih, Indonesia sebelumnya tampil impresif di fase-fase awal kualifikasi namun gagal melangkah ke babak akhir.
"Udah gak nemuin suporter, minta maaf nggak, dan sekarang main langsung pulang aja ke Belanda," tulis salah seorang netizen di X dengan nada kecewa.
Sebelumnya, usai kekalahan Irak pada Minggu (12/10) tagar #KluivertOut langsung mendominasi lini masa media sosial X hingga hari berikutnya. Tagar tersebut puncak kekecewaan masyarakat karena timnas saat ini tidak mampu mengatasi Arab Saudi dan Irak, padahal sebelumnya tampil apik lawan keduanya.
Gelombang protes di dunia maya itu membuat Kluivert memberikan pernyataan resmi di akun Instagram.
Simak Video "Video Timnas Gagal ke Piala Dunia, Istana: Kita Evaluasi"
(agt/agt)