Penutupan (shutdown) pemerintah Amerika Serikat (AS) turut berdampak ke bidang penerbangan. Federal Aviation Administration (FAA) mengonfirmasi banyaknya keterlambatan keberangkatan akibat kekurangan staf. Salah satu yang terdampak adalah Bandara Internasional O'Hare Chicago pada Selasa (7/10) malam.
Fasilitas pendekatan dan keberangkatan untuk Houston, Newark, dan Las Vegas semuanya tidak memiliki cukup petugas pengontrol yang bekerja maksimal, setidaknya selama separuh Selasa (7/10) malam. Dampak ini juga menimpa fasilitas penerbangan yang menangani pesawat di wilayah Boston, Atlanta, Philadelphia, dan Dallas.
Kekurangan Staf
Bandara Internasional O'Hare Chicago diperkirakan kekurangan separuh petugas pengendali lalu lintas udara di menara pengawas selama sembilan jam pada Selasa (7/10) malam. Bandara ini merupakan salah satu bandara tersibuk di negara ini, dengan lebih dari 1.000 penerbangan per hari. Pada Selasa (7/10) malam, penundaan penerbangan menuju O'Hare rata-rata mencapai 41 menit.
Di Nashville, fasilitas yang memandu pesawat masuk dan keluar bandara, terpaksa ditutup selama lima jam. Penerbangan menuju bandara harus menghubungi pusat kendali lalu lintas udara regional di Memphis untuk memasuki wilayah udara. Penundaan di darat untuk penerbangan menuju Nashville diperkirakan berlangsung rata-rata dua jam.
Masalah serupa terjadi sebelumnya pada Senin (6/10) di Bandara Internasional Hollywood Burbank di California, dengan seluruh menara pengatur lalu lintas udara terpaksa ditutup. Media lokal ABC7 melaporkan bahwa menara di Burbank memang tidak memiliki staf, dan tugas pengawasan sementara dialihkan ke tim di San Diego yang berkomunikasi langsung dengan pilot.
Pihak bandara memastikan bahwa operasi tetap berjalan. "Kami menyarankan penumpang untuk menghubungi maskapai mereka terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi terbaru terkait kemungkinan penundaan atau pembatalan penerbangan," ujar juru bicara bandara seperti dikutip dari CNN.
Kondisi ini terjadi di masa shutdown pemerintah AS memasuki pekan kedua. Kebuntuan politik antara Partai Republik pimpinan Donald Trump dan Partai Demokrat terkait pendanaan berbagai program federal menyebabkan sebagian besar pegawai pemerintah dirumahkan tanpa gaji.
Meski demikian, beberapa pekerja yang dianggap penting, termasuk pengatur lalu lintas udara, tetap diwajibkan bekerja, namun tanpa kompensasi. Para analis memperingatkan bahwa sistem ini bisa runtuh kapan saja jika para pekerja mulai absen karena frustrasi tidak digaji.
National Air Traffic Controllers Association (NATCA) mengatakan dampak dari sejumlah kecil pengendali yang tidak masuk kerja menunjukkan betapa parahnya dampak kekurangan staf dan rapuhnya sistem kendali lalu lintas udara.
"Kami memiliki staf yang sangat terbatas dengan peralatan yang tidak dapat diandalkan, dan kami menangani masalah-masalah ini, dan itu merupakan bagian dari ketahanan dan redundansi yang kami advokasi, tentang perlunya hal itu dalam sistem," kata Nick Daniels, Presiden NATCA.
"Kami dapat bekerja sama dengan FAA untuk mengatasi masalah-masalah tersebut ketika muncul, menyusun rencana, dan pada akhirnya memastikan keselamatan masyarakat pengguna penerbangan. Skenario seperti ini bukanlah hal baru, ini adalah kenyataan yang dihadapi oleh para pengatur lalu lintas udara setiap hari," sebutnya.
NATCA, yang mewakili hampir 20.000 petugas pengendali, teknisi, dan profesional penerbangan lainnya, melarang mereka menelepon dengan alasan sakit untuk memprotes penutupan.
"Kita juga harus menyadari bahwa dalam iklim politik saat ini, pegawai federal berada di bawah pengawasan yang lebih ketat. Kami tidak dapat cukup menekankan bahwa sangat penting untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat berdampak buruk pada Anda, Serikat Pekerja kami, atau profesi kami," tulis NATCA.
Baca juga: Bos Microsoft Sebal Pemerintahan AS Tutup |
Sementara itu, pengamat transportasi Mary Schiavo berpendapat, "Yang terjadi adalah orang-orang menjadi cemas, orang-orang menjadi gugup, dan terkadang ada penyalahgunaan cuti sakit."
Simak Video "Video Puluhan Pelajar Israel Diusir dari Pesawat"
(rns/rns)