Blak-blakan Juragan AI Menawan, Duit Triliunan Tak Sempat Kencan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 16 Agu 2025 18:15 WIB
Lucy Guo. Foto: Instagram
Jakarta -

Di usianya 30 tahun, Lucy Guo baru-baru ini mengalahkan Taylor Swift sebagai miliarder termuda di dunia yang merintis usahanya sendiri. Meskipun kekayaan bersihnya sangat besar, Forbes memperkirakan tembus USD 1,3 miliar atau di kisaran Rp 21 triliun, ia hidup sederhana. Ia juga selalu bekerja keras.

Dia mengaku tidak begitu peduli dengan gelar itu. "Secara pribadi, itu hampir tidak berarti apa-apa bagi saya," katanya yang dikutip detikINET dari NY Post.

Dia mengaku punya moto hidup bertindak seolah bangkrut, tapi tetap kaya. Lemarinya didominasi pakaian gratis atau mode cepat alias fast fashion yang tak mahal. Dia masih mengendarai Honda Civic dan terbang dengan pesawat komersial. "Saya tak suka memboroskan uang," katanya, dikutip detikINET dari Fortune.

Dia masih bekerja 90 jam seminggu dengan jadwal mulai pukul 5.30 pagi dan berakhir tengah malam. Guo mengaitkan DNA 'tidak tidur' dengan orang tuanya, imigran China yang bekerja sebagai engineer di San Francisco.

Dia salah satu pendiri Scale AI, startup yang naik daun. Dia mendirikannya tahun 2016 walau dipecat dua tahun kemudian setelah berselisih dengan salah satu pendirinya dan CEO Alexandr Wang. Namun dia masih memegang sahamnya.

Lucy baru 21 tahun kala meluncurkan Scale AI. Ia mahasiswa ilmu komputer Carnegie Mellon, namun putus kuliah dan magang di Facebook sebelum mendirikan Scale AI. Meski dipecat, Guo punya sekitar 5% saham Scale AI. Saham ini memberinya status miliarder termuda dunia yang merintis usaha sendiri.

Tak suka membuang waktu

Dia tidak suka membuang-buang waktu. "Saya tidak menonton TV atau menggulir TikTok. Jadi itu memberi saya banyak waktu luang dalam sehari," katanya.

"Saya selalu bepergian, sementara banyak orang meluangkan waktu untuk bersantai. Saya mengisi jadwal saya dengan hal-hal yang menyenangkan, seperti pukul 10 malam mungkin saya akan makan malam bersama teman-teman," imbuh Lucy.

Lucy punya banyak minat, dari travelling, datang ke konser, skateboard, terjun payung, mengoleksi boneka Pokemon, dan membangun startup dari nol.

Proyek profesional terbarunya adalah Passes, platform untuk kreator yang ia dirikan tahun 2022 yang telah menghasilkan pendapatan jutaan dolar bagi para influencer, YouTuber, podcaster, astrolog, dan bahkan pegolf.

Ia mulai belajar coding sejak kelas dua SD. Lucy rupanya berhenti kuliah setelah mendapatkan Beasiswa Thiel senilai USD 100.000. Wanita kelahiran California ini magang di Facebook, menjadi desainer wanita pertama di Snapchat, dan bertemu dengan Alexander Wang saat bekerja di Quora.

"Orang-orang tidak mengerti betapa banyak kerja keras yang dibutuhkan untuk sampai ke titik ini. Mereka melihat berita utama, tetapi mereka tidak melihat (saya bekerja) 18 jam sehari," cetusnya.




(fyk/fyk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork