Menjelang HUT ke-80 RI, semangat kemerdekaan tak hanya dimaknai sebagai kebebasan dari penjajahan, tapi juga kebebasan generasi muda untuk tumbuh, mencipta, dan berkontribusi. Inilah semangat yang diusung Samsung Electronics Indonesia lewat program Samsung Tech Institute (STI).
Dalam keterangan resmi Samsung, Jumat (8/8/2025) sejak diluncurkan pada 2013, STI telah membina 67 SMK di berbagai daerah, menjangkau 18.161 murid dan 146 guru hingga tahun ajaran 2024/2025. Kurikulum yang diberikan berbasis praktik sesuai standar industri, mulai dari pelatihan teknis (Handheld Product, Audio Video, Home Appliance), Sales & Marketing, pelatihan guru (Training of Trainers), Guest Lecture oleh profesional Samsung, hingga praktik kerja lapangan (PKL) langsung di Samsung Electronics Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya di kota besar, STI juga merambah ke daerah dengan akses pendidikan vokasi terbatas, termasuk Indonesia Timur. Gerald Samuel Mailopuw, murid SMK Negeri 2 Bisnis dan Manajemen Jayapura, mengaku mendapatkan banyak manfaat.
"Saya belajar lebih dari sekadar keterampilan teknis. Komunikasi, kerja sama tim, dan rasa ingin tahu jadi bekal penting untuk dunia kerja," ujar Gerald.
Data BPS menunjukkan tren positif: lebih dari 81% lulusan SMK berhasil memasuki dunia kerja antara 2022 hingga Agustus 2024. Menurut Dr Arie Wibowo Khurniawan, Direktur SMK Kemendikdasmen RI, keberhasilan itu salah satunya berkat dukungan industri.
"Saya bangga dengan program seperti STI. Inisiatif ini nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mempercepat terwujudnya masyarakat yang berdaulat dan sejahtera," katanya.
Bagi alumni, PKL menjadi pengalaman yang mengubah cara pandang. Amalia Putri Dewi Cahyani, alumni SMK Muhammadiyah 3 Weleri, menyebut terjun langsung ke dunia kerja di Samsung membuat pembelajaran lebih matang.
"Saya mendapat pengalaman praktik nyata yang membuka wawasan tentang tantangan industri," ujarnya.
![]() |
Hal serupa dirasakan Rafel Felino Edwin dari SMK 11 Bekasi. "Setiap tahap di STI melatih saya disiplin, tekun, dan meningkatkan rasa ingin tahu. PKL di Samsung memperkaya wawasan dan jadi bekal berharga untuk karier saya," katanya.
Lewat kolaborasi dengan pemerintah, sekolah, dan dunia industri, Samsung berharap STI dapat menjadi ekosistem pembelajaran yang mempersiapkan generasi muda agar adaptif, kreatif, dan kompetitif di pasar global. Karena di tangan anak muda yang merdeka, masa depan Indonesia ditentukan.
Bagus Erlangga, Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, menegaskan komitmen perusahaan.
"Pendidikan vokasi berkualitas harus diakses semua. STI menjembatani mimpi anak bangsa menjadi kenyataan, menciptakan talenta digital yang kompeten dan berdaya saing," ujarnya.
(afr/afr)